indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, mengatakan bahwa Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) seharusnya melakukan evaluasi terkait dicabutnya izin acara ‘Desak Anies’ di Museum Diponegoro, Yogyakarta. Nusron meminta agar tidak menyalahkan TNI.
“Seharusnya dilakukan evaluasi, bukan malah menyalahkan TNI dan menggambarkan diri sebagai korban. Kasus Diponegoro ini bukan yang pertama. Terdapat kejadian lain di mana mereka juga mencoba menggunakan fasilitas negara,” ujar Nusron dalam keterangan yang diterima pada Selasa (23/11/2024).
Nusron mempertanyakan tindakan penarikan izin penggunaan Museum Diponegoro oleh pihak AMIN dan merasa tidak adil. Menurutnya, strategi yang dilakukan kurang etis.
“Mungkin juga ini adalah perencanaan ya, sengaja untuk menjebak. Sekarang terungkap bahwa mereka menggunakan nama pihak ketiga sehingga pengelola tidak mengetahui bahwa museum akan digunakan untuk kampanye. Setelah ketahuan, izinnya dicabut dan justru TNI mengklaim bahwa mereka yang dizalimi, seolah-olah menjadi korban. Strategi ini kurang etis,” tutur Nusron.
Nusron menyatakan bahwa tidak seharusnya TNI terus-menerus disalahkan. Ia menjelaskan bahwa rakyat seharusnya memperhatikan proses pemilu ini secara objektif.
“Kasihan TNI kita terus disalahkan. Rakyat Indonesia juga memperhatikan kita karena ini kontestasi menjadi pemimpin negara. Jika dalam proses pengajuan izin tempat saja tidak jujur dari awal, bagaimana kita dapat memimpin negara? Apakah tidak berbahaya?” ujar Nusron.
Seperti yang telah diketahui, izin acara ‘Desak Anies’ di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Yogyakarta, telah dicabut. Pencabutan izin berlangsung karena Museum Diponegoro merupakan aset TNI AD.
“Iya benar, bahwa Monumen Pangeran Diponegoro atau dikenal dengan Mondip merupakan aset TNI AD di bawah Korem 072/Pamungkas,” kata Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar kepada kami, Selasa (23/1).
Museum Diponegoro dikelola oleh Korem 072/Pamungkas dan Yayasan Wiratama bekerja sama dengan pihak swasta. Dicabutnya izin acara di lokasi sebagai aset TNI juga dilakukan untuk menjaga netralitas TNI dalam Pemilu 2024.
“Ini merupakan salah satu bentuk komitmen netralitas TNI dalam Pemilu 2024. Mereka tidak memberikan fasilitas tempat, sarana, dan prasarana milik TNI kepada paslon dan parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye,” ungkap Nusron.
Kesimpulan
Nusron Wahid, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menyatakan bahwa Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) seharusnya melakukan evaluasi terkait izin acara ‘Desak Anies’ di Museum Diponegoro, Yogyakarta. Nusron menekankan agar tidak menyalahkan TNI dalam kasus ini. Ia juga mempertanyakan tindakan penarikan izin oleh pihak AMIN dan menganggapnya kurang etis. Nusron juga menyoroti pentingnya memperhatikan proses pemilu secara objektif dan menghormati netralitas TNI.