Ditanya soal Mundur dari Menko, Mahfud Ungkit Pidato Terima Kasih ke Jokowi

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, ditanya tentang kabar mengenai niatnya mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam. Dalam tanggapannya, Mahfud mengatakan bahwa dia sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengundurkan diri dari kabinet.

Dalam sebuah debat Pilpres 2024 sesi keempat yang melibatkan ketiga calon wakil presiden, Mahfud MD menyampaikan pidato berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pidato tersebut diungkit oleh Mahfud sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai alasan pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) pada akhir periode kepemimpinan Jokowi.

“Pada saat penutupan debat tersebut, saya membacakan pernyataan ‘saya berterima kasih kepada Pak Jokowi yang telah mengangkat saya sebagai Menko Polhukam selama 4,5 tahun’,” ujar Mahfud dalam acara ‘Tabrak Prof’ di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (22/1/2024).

Hal tersebut diungkapkan oleh Mahfud saat bertemu dengan sejumlah warga di Semarang yang disiarkan melalui akun YouTube resminya, Mahfud MD Official. Mahfud menyatakan keyakinannya bahwa saat itu Jokowi memiliki niat baik ketika ia ditunjuk sebagai Menko Polhukam menggantikan Wiranto.

“Dan saya percaya dia memiliki niat baik untuk rakyat ketika dia menunjuk saya sebagai Menko Polhukam, dan saya membantunya,” kata Mahfud.

Namun, kali ini dia menyatakan akan melanjutkan tugas tersebut bersama pasangannya, Ganjar Pranowo, apabila terpilih pada Pilpres 2024 mendatang.

“Sekarang pun saya bersedia bersama Mas Ganjar untuk melanjutkan tugas-tugas karena menurut saya Pak Ganjar adalah calon presiden yang benar-benar pro-rakyat,” kata Mahfud.

Mahfud mengungkapkan ada 2 alasan mengapa dia memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam. Alasan pertama adalah tentang aturan yang memungkinkan menteri untuk mencalonkan diri dalam Pilpres 2024.

READ  KPU Ungkap Formasi Terbaru Topik Debat Pilpres 2024

“Satu, menurut aturan itu tidak dilarang. Dulu yang tidak dilarang itu menteri, pejabat-pejabat pusatlah, tetapi menjelang pilpres yang kemarin ditambah lagi aturannya, bahkan wali kota pun ya tidak harus mundur. Aturannya ditambah,” ungkap Mahfud.

Sebagai alasan kedua, Mahfud MD mengungkapkan keinginan untuk memberi contoh kepada pejabat lain agar tidak menggunakan fasilitas ketika terlibat dalam kontestasi demokrasi. Dia selalu menolak dijemput oleh kepala daerah ketika berkampanye di suatu daerah.

Lihat juga Video ‘Mahfud soal Tambang Ilegal Dibekingi Aparat: Kita Sudah Mulai Bongkar’:

Pada hari ini, Mahfud MD, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, memberikan tanggapan terkait pertanyaan mengenai keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Dalam sebuah pidato, Mahfud mengungkit momen ketika ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

“Kedua, saya juga ingin memberi contoh, kalau saya ini menjadi calon wakil presiden masih merangkap, apakah saya masih menggunakan kedudukan saya untuk memanfaatkan fasilitas negara atau tidak. Ini sudah 3 bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara,” ucapnya.

Mahfud Ungkit Pidato Terima Kasih ke Jokowi saat ditanya mengenai pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Pidato tersebut menurutnya diucapkan sebagai bentuk penghargaan atas kerjasama yang baik selama ini.

Mahfud juga menjelaskan bahwa pengunduran dirinya masih menunggu saat yang tepat. Ia menyebut bahwa masih ada tanggung jawab negara yang harus dijaganya. Hal ini merupakan tugas yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja.

“Saya kira percontohan saya sudah cukup, tinggal menunggu momentum, karena ada sesuatu tugas negara yang harus saya jaga, jangan sampai kacau apa yang sudah jadi, harus saya jaga dalam transisi,” ujar dia.

READ  Khofifah Tanggapi Tudingan Politisasi Panggung Muslimat NU dengan Mengheningkan Cipta

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, memberikan tanggapan terkait pertanyaan mengenai pengunduran dirinya dari jabatan tersebut. Dalam tanggapannya, Mahfud menyampaikan rasa hormatnya kepada Presiden Jokowi yang telah mempercayainya dengan tulus.

Mahfud juga menjelaskan bahwa hingga saat ini dia belum mengundurkan diri dari jabatan Menko Polhukam. Hal ini terkait dengan pertimbangan politik yang sedang berlangsung.

“Pada pidato saya di akhir debat keempat, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi dan saya sekarang akan bersama Pak Ganjar Pranowo. Itu berarti menunggu momentum, menunggu transisi,” katanya.

“Juga menunggu karena ini menyangkut politik, strategi politiknya dari partai pengusung melalui DPR. Itu harus disiplin begitu. Tidak bisa pergi begitu saja dari Pak Jokowi, tapi juga tidak bisa kita lalu menghindari aturan-aturan organisasi di mana saya sudah bersepakat akan melakukan itu pada saatnya agar saya tidak lebih terikat,” ungkapnya.

Kesimpulan

Dalam artikel berjudul “Ditanya soal Mundur dari Menko, Mahfud Ungkit Pidato Terima Kasih ke Jokowi”, Mahfud Md, Cawapres nomor urut 3, menyampaikan pidato terima kasih kepada Presiden Joko Widodo sebagai tanggapan atas pertanyaan mengenai alasan pengunduran dirinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Mahfud mengungkapkan bahwa ia sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengundurkan diri dari jabatan tersebut. Ia juga memaparkan dua alasan pengunduran dirinya, yaitu adanya aturan yang memungkinkan menteri mencalonkan diri dalam Pilpres 2024 serta keinginannya untuk memberi contoh kepada pejabat lain agar tidak menggunakan fasilitas negara saat terlibat dalam kontestasi demokrasi. Meskipun demikian, Mahfud menyatakan bahwa ia akan melanjutkan tugas tersebut bersama pasangannya, Ganjar Pranowo, jika terpilih pada Pilpres 2024. Dalam pidatonya, Mahfud juga mengungkit momen ketika ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo sebagai bentuk penghargaan atas kerjasama yang baik selama ini.

READ  Kampanye di Cirebon, Ganjar Optimistis Meraup 40% Suara di Jawa Barat