indotim.net (Sabtu, 13 Januari 2024) – Wakil Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman mengapresiasi Kepolisian yang telah menangkap penembak relawan Prabowo di Sampang. Habiburokhman bersyukur relawan Prabowo yang menjadi korban penembakan, Muarah, selamat dalam peristiwa tersebut.
“Kami mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh pihak kepolisian dalam menangkap sebagian dari kelompok pelaku penembakan terhadap relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Madura,” ujar Habiburokhman di Medcen TKN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (13/1/2024).
Habiburokhman berharap kasus itu diusut tuntas. Menurutnya, pelaku yang tertangkap hanyalah sebagian dari keseluruhan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat yang diambil oleh pihak kepolisian dalam menangkap pelaku penembakan terhadap relawan Prabowo di Sampang,” ungkap juru bicara TKN.
Terkait dengan kejadian ini, TKN berharap agar kasus ini segera diusut secara tuntas, yaitu dengan mengungkap identitas pelaku di lapangan, mencari tahu siapa yang memerintahkan, siapa yang mengetahui tetapi membiarkan, serta siapa yang membantu para pelaku melarikan diri. Semua pihak yang terlibat harus segera dimintai pertanggungjawaban secara hukum,” tambahnya.
Tim Kampanye Nasional (TKN) mengapresiasi langkah cepat dari pihak kepolisian dalam menangkap pelaku penembakan terhadap relawan Prabowo di daerah Sampang. TKN juga mengimbau agar pendukung Prabowo-Gibran tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh kejadian ini. Selain itu, TKN berharap agar motif sebenarnya dari penembak bernama Muarah dapat segera terungkap.
“Kami juga mendapat masukan mengenai adanya perbedaan afiliasi politik antara korban dan terduga pelaku. Namun, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi atau terpancing dengan adanya informasi ini. Meskipun kemungkinan ada perbedaan afiliasi politik antara pelaku dan korban, kita serahkan pada Kepolisian untuk mengusut motif sebenarnya secara menyeluruh,” kata Habiburokhman.
“Dalam hukum pidana, jika kita membicarakan motif, harus ada bukti yang sah dan meyakinkan. Mungkin ada satu motif, atau bahkan motif ganda. Namun, yang jelas, publik, terutama pendukung Prabowo-Gibran, tidak seharusnya terpancing atau terprovokasi untuk membuat kesimpulan sendiri. Lebih baik menunggu kerja aparat Kepolisian,” ujar seorang narasumber.
Lebih lanjut, Habiburokhman mengatakan kondisi Muarah sudah membaik. Dia menyatakan bahwa Muarah akan memberikan keterangan untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai kasus tersebut.
“Kami menginformasikan bahwa kondisi Pak Muarah telah membaik, alhamdulillah beliau selamat dan akan lebih mudah bagi beliau untuk memberikan keterangan kepada Kepolisian untuk memperjelas jalannya penyidikan dan penyelidikan. Kami berharap agar perkara ini dapat segera terungkap dengan jelas,” ucapnya.
Polisi berhasil melakukan penangkapan terhadap pelaku penembakan terhadap relawan Prabowo-Gibran di Sampang. Tindakan cepat dari pihak kepolisian ini mendapatkan apresiasi dari Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan calon tersebut.
Sebelumnya, pelaku penembakan tersebut telah mengakui motif di balik aksinya. Ia melakukan tindakan tersebut karena diduga telah dijanjikan bayaran sebesar Rp 500 juta.
Pelaku penembakan terhadap Muarah, seorang tokoh masyarakat serta relawan Prabowo yang diketahui bernama AR, merupakan seorang warga Pasuruan. Saat kejadian, AR melakukan aksinya dengan mengendarai sepeda motor dan ditemani oleh rekannya yang bernama HH, yang juga merupakan warga Pasuruan.
Mereka telah setuju untuk menembak Muarah dengan harapan mendapatkan imbalan uang ratusan juta dari MW, kepala desa Ketapang Daya yang saat ini tidak aktif. Hal ini disampaikan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda Jawa Timur, Kombes Totok Suharyanto.
“Tersangka HH dan AR mengakui telah menerima Rp 500 juta, tetapi MW berjanji hanya akan memberikan Rp 200 juta,” kata Totok dalam konferensi pers yang diadakan di Bidhumas Mapolda Jatim, pada Kamis (11/1/2024).
Tidak hanya menerima uang dalam jumlah ratusan juta rupiah, baik AR, HH, maupun MW telah mengakui bahwa MW sebagai dalang penembakan telah memberikan uang muka kepada tersangka AR beserta senjata api dan ponsel untuk keperluan komunikasi.
“AR mengakui telah menerima Rp 50 juta dan juga memberikan Rp 5 juta kepada HH karena berperan sebagai joki,” ungkapnya.
Meskipun telah menerima pengakuan dari tersangka, baik dari AR dan HH sebagai eksekutor maupun dari MW sebagai dalang perencana penembakan, pihak kepolisian tidak langsung percaya begitu saja.
Polisi telah menetapkan 5 tersangka dalam kasus penembakan Muarah, seorang relawan Prabowo di Sampang. Sebelum menetapkan AR dan HH sebagai tersangka, sudah ada 3 tersangka lainnya yang lebih dulu ditetapkan.
Ketiga pelaku adalah MW, seorang Kepala Desa nonaktif di Ketapang Daya, H yang merupakan mantan Kepala Desa di Sampang, dan S merupakan teman sejawat H. Ketiganya merupakan warga asli Sampang.