Demi Peningkatan Sopir Profesional, Isuzu Menguatkan Driver School

indotim.net (Jumat, 08 Maret 2024) – Jumlah kendaraan komersial yang terus meningkat tidak seimbang dengan jumlah sopir yang memiliki lisensi. Hal ini mendorong PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) untuk meluncurkan dan memperkuat program Isuzu Driver School.

Dalam arti harafiah, driver school berarti sekolah mengemudi. Program ini didesain oleh Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dengan tujuan membantu meningkatkan kualitas sopir kendaraan komersial. Harapannya, program ini dapat mencetak sopir-sopir handal sehingga dapat menyumbangkan kontribusi positif dalam menyeimbangkan jumlah kendaraan komersial dengan jumlah sopir yang berkualitas.

Fuad Hasyim selaku Learning Center & Transformation Dept. Head PT IAMI dan alumni Isuzu Driver School pada ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2024. Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

“Program Driver School merupakan inisiatif dari Isuzu Astra Motor Indonesia untuk melatih sopir-sopir baru yang memiliki lisensi,” ungkap Fuad Hasyim selaku Learning Center & Transformation Dept. Head PT IAMI dalam acara Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2024 di Jakarta.

“Yang melatarbelakangi itu, karena gini, IAMI itu sebetulnya fokus di bisnis commercial vehicle. Jadi kalau commercial vehicle itu sebetulnya kan mobil itu digunakan untuk bisnis dan harus ada driver-nya, oleh karena itu kami melihat ya walaupun kami bisa jualan mobil kalau nggak ada driver-nya ya akhirnya nggak bisa digunakan secara optimal,” lanjutnya.

Program pelatihan bagi sopir kendaraan komersial ini telah dirancang dengan serius oleh PT IAMI. Menurut Thomas Aquino, selaku Instruktur Learning Center & Transformation Dept. PT IAMI, program yang diberikan kepada peserta Isuzu Learning School sangat beragam. Mulai dari pengenalan kendaraan hingga pelatihan tentang cara berkendara secara ekonomis.

Menyusulnya, kita juga melaksanakan program P2H, yaitu Pemeriksaan dan Perawatan Harian. Maintenance harian. Selain itu, kita juga mengajarkan bahwa sebenarnya, jika kita menyebut ‘Sopir’, itu mungkin terdengar sedikit negatif. Sebaiknya, kita sebut mereka bukan sebagai sopir, melainkan sebagai operator. Apa yang mereka operasikan? Bukan mesin bubut, bukan mesin produksi, melainkan truk mereka. Karena itu, truk harus dalam keadaan sehat, pastikan kondisi sehat, pastikan siap untuk bekerja dan melaju,” ujar Thomas.

READ  Foton Merilis 3 Mobil Listrik untuk Bisnis

Thomas juga menyebutkan, selama pelatihan ini peserta akan dibekali dengan pengetahuan tentang strategi mitigasi yang harus dilakukan saat menghadapi situasi yang tidak biasa.

“Setelah mengemudi dengan benar, kita harus siap menghadapi situasi darurat. Misalnya, jika rem mengalami masalah, kita harus tahu bagaimana mengatasinya. Salah satu keunggulan dari Isuzu Driver School atau pelatihan di IAMI adalah kita bisa langsung mengaplikasikannya. Menurut saya, mungkin sulit menemukan tempat lain yang menyediakan fasilitas latihan seperti di sini. Kami juga memiliki area khusus untuk latihan. Jadi, jika terjadi masalah seperti rem blong, kita bisa langsung latihan di sini tanpa harus mencari tempat lain,” lanjutnya.

Thomas menjelaskan, “Ada pula pembelajaran Economic Driving, di mana para peserta diajarkan praktik mengemudi secara ekonomis. Karena hanya dengan teori saja terkadang dirasa kurang meyakinkan.”

Masih dalam lingkup Isuzu Driver School, peserta juga diberikan pelatihan dalam cargo handling serta pembekalan untuk menjaga sikap baik saat mengemudikan kendaraan komersial.

Tahun lalu, Isuzu Driver School diselenggarakan sebanyak 7 kali dan berhasil mencetak lebih dari 50 alumni. Tahun ini, program ini direncanakan akan dimulai pada bulan Mei 2024 dan diharapkan akan terus berlangsung hingga 5 angkatan ke depan.

Kesimpulan

Program Isuzu Driver School yang diluncurkan oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kualitas sopir kendaraan komersial dengan memberikan pelatihan yang komprehensif mulai dari pengenalan kendaraan hingga penerapan praktik berkendara ekonomis. Dengan fokus pada keamanan, kehandalan, dan kemampuan mengatasi situasi darurat, program ini tidak hanya mencetak sopir handal tetapi juga memberikan pemahaman tentang pentingnya perawatan kendaraan serta sikap profesional saat mengemudi. Diharapkan program ini dapat membantu menyeimbangkan jumlah kendaraan komersial dengan jumlah sopir berkualitas di Indonesia.

READ  Anies Cerita Keluh Kesah Jual Saham Bir Milik Pemprov DKI saat Jadi Gubernur