indotim.net (Jumat, 01 Maret 2024) – Peristiwa mengejutkan terjadi saat hasil suara dari PDIP dan Partai Golkar saling tertukar dalam rekapitulasi penghitungan suara di wilayah kerja PPLN Seoul, Korea Selatan. Kesalahan ini terungkap dalam rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional yang diadakan di kantor KPU RI, Jakarta Pusat.
Melanjutkan dugaan kejanggalan tersebut, dilakukan penelusuran lebih lanjut oleh tim saksi PDIP. Mereka menemukan fakta mengejutkan yang mengindikasikan adanya pertukaran suara antara PDIP dan Golkar di TPS 016 Seoul.
“Pertanyaan saya kenapa salah-salah begini, Mbak? Apakah ini Sirekap atau sengaja salah? Ini tidak sesuai ditulis kenapa, apa karena Sirekap atau Anda sengaja salah menuliskan? Atau memang diubah?” kata Harli di dalam rapat rekapitulasi di kantor KPU, Jumat (1/3/2024).
“Kita ini belum mencatat, melihat bahwa empat suara untuk partai, kemudian kamu mencatat dua di situ. Seharusnya ada 21 suara, tapi menjadi 9. Mengapa dikurangi begitu banyak?” sambungnya.
Para pihak kemudian kembali memeriksa perolehan suara PDIP dengan nomor urut 3. Formulir C.Hasil Plano di TPS 016 yang diunggah dalam Sirekap juga dipaparkan saat rapat tersebut.
Komisioner KPU RI Yulianto Sudrajat menegaskan pentingnya pencocokan formulir manual dengan data Sirekap. “Harus benar-benar kita cocokkan manualnya dengan data yang ada pada Sirekap,” ujarnya tegas.
Ketua PPLN Seoul, Rinda, mengakui ada kesalahan setelah memeriksa formulir-formulir yang ada. Dia menyampaikan bahwa suara PDIP seharusnya tertukar dengan Partai Golkar.
Setelah kami cek, terdapat kesalahan input di formulir C.Hasil. Seluruh suara partai politik dan suara calon PDIP disana telah tertukar dengan suara Partai Golkar. Jadi, posisinya seperti itu. Ini disebabkan oleh kesalahan penempatan yang terjadi,” jelasnya.
Saksi dari Partai Golkar juga ikut angkat bicara. Menurutnya, keberadaan Sirekap sangat membantu dalam mendeteksi kesalahan.
“Bagus ini ada Sirekap, Mas. Kalau tidak, tidak ketahuan nih Pak Harli,” ujarnya berseloroh.
Rinda menyebut kesalahan input hanya terjadi di TPS 016. Dia menjelaskan bahwa rekapitulasi di tingkat PPLN Seoul sudah sesuai. Rinda juga mengungkapkan bahwa kesalahan terjadi pada formulir perbaikan yang belum diinput ulang.
“Kami mohon izin menyampaikan alasannya, proses input ini kami lakukan pertama kali pada saat penghitungan suara di awal pada tanggal 14 Februari. Jadi, seluruh KPPS LN (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri) berusaha menginput, semua diinput ini, kemudian kami lakukan tetap pencatatan C.Hasil,” jelas Rinda.
Pada tanggal 17-18, terjadi kendala dalam proses entry data di beberapa tim kami. Namun, kami telah meminta agar semua data yang dikirim pada tanggal tersebut harus dilakukan secara manual,” jelasnya.
Mengenai insiden yang terjadi, PPLN Seoul mengumumkan akan melakukan rekapitulasi ulang perolehan suara antara PDIP dan Partai Golkar. Dengan demikian, proses rekapitulasi secara keseluruhan terkait perolehan suara di Seoul masih dalam tahap pengkajian yang belum dapat disahkan.
Rekapitulasi hasil pemungutan suara KPU mengejutkan banyak pihak. Suara partai politik ternama, PDIP dan Golkar, justru tertukar di Seoul. Hal ini menimbulkan pro kontra di masyarakat yang mengikuti perkembangan pemilu dengan cermat.
Kesimpulan
Rekapitulasi hasil pemungutan suara di PPLN Seoul menunjukkan kejutan dengan adanya pertukaran suara antara PDIP dan Partai Golkar. Kesalahan input di TPS 016 mengakibatkan suara partai politik tersebut tertukar, memunculkan ketegangan dalam rapat rekapitulasi tingkat nasional KPU RI. Meskipun PPLN Seoul akan melakukan rekapitulasi ulang, insiden ini telah menimbulkan pro kontra di masyarakat terkait validitas hasil pemilu.