indotim.net (Minggu, 21 Januari 2024) – Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Indonesia, Pahala Nugraha Mansury, memimpin delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok (GNB) Ke-19 di Kampala, Uganda. Pahala menekankan pentingnya perjuangan bersama, khususnya dalam mendukung Palestina.
“Semangat inilah yang harus selalu menjadi inspirasi Gerakan Non-Blok dalam menghadapi berbagai tantangan global, terutama dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa Palestina dan menjaga kepentingan negara-negara berkembang,” ujar Pahala dalam keterangannya, Minggu (21/1/2024).
Indonesia mendesak Gerakan Non-Blok (GNB) untuk ikut mendukung gencatan senjata di Gaza. Selain itu, Indonesia juga mendorong proses perdamaian dan berusaha agar Palestina bisa menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Saat ini, terdapat 5 negara anggota GNB yang juga menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
Di samping pertemuan utama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB, Perwakilan Indonesia juga melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Palestina dan Menteri Luar Negeri Afrika Selatan untuk membahas isu Palestina. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menekankan bahwa dukungan kita terhadap perjuangan rakyat Palestina akan terus berlanjut hingga mencapai solusi jangka panjang dan kemerdekaan.
Indonesia juga mendukung gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di Pengadilan Internasional (ICJ). Selain itu, Indonesia mendorong Gerakan Non-Blok (GNB) untuk turut serta dalam solusi global dan konsisten dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang, terutama dalam mewujudkan hak atas pembangunan.
Indonesia mendesak gerakan Non-Blok untuk mendukung upaya Palestina menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam KTT Gerakan Non-Blok Ke-19 di Kampala, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI, Mahendra Siregar, menegaskan bahwa tatanan dunia harus mencerminkan keadilan bagi semua.
Mahendra Siregar menyampaikan pentingnya menjaga hak negara berkembang untuk menjalankan pembangunan sesuai dengan prioritas nasionalnya, seperti melalui penguatan sektor industri. Saat ini, Gerakan Non-Blok memiliki 121 negara anggota dengan jumlah penduduk sekitar 55% dari total penduduk dunia.
Selama KTT, Mahendra Siregar juga melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa negara lain, antara lain Menteri Negara Uganda, Menteri Luar Negeri Bangladesh, Menteri Luar Negeri Belarus, Menteri Luar Negeri Nikaragua, Deputi Menteri Luar Negeri Malaysia, Deputi Menteri Luar Negeri Venezuela, dan Sekretaris Jenderal UNCTAD.
Pemerintah Indonesia meminta dukungan Gerakan Non-Blok (GNB) agar Palestina dapat menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Permintaan ini disampaikan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) GNB ke-19 yang diselenggarakan di Uganda dengan tema “Mendalamkan Kerjasama untuk Kemakmuran Global Bersama”.
KTT GNB dihadiri oleh 121 negara anggota, serta sejumlah negara dan organisasi internasional pengamat. Dalam pertemuan ini, disepakati empat dokumen penting, termasuk Deklarasi Politik GNB yang menggalang dukungan untuk tercapainya perdamaian di Palestina.
Kesimpulan
Indonesia mendesak Gerakan Non-Blok untuk mendukung Palestina sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta memberikan dukungan dalam gencatan senjata di Gaza. Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non-Blok Ke-19 di Kampala, Indonesia menekankan pentingnya perjuangan bersama dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa Palestina dan menjaga kepentingan negara-negara berkembang. Selain itu, Indonesia juga mendukung gugatan Afrika Selatan terhadap Israel di Pengadilan Internasional (ICJ), serta mendorong Gerakan Non-Blok agar turut serta dalam solusi global dan konsisten dalam memperjuangkan hak negara-negara berkembang.