Sayonara Elite-elite PDIP Melepas Maruarar Sirait

indotim.net (Rabu, 17 Januari 2024) – Maruarar Sirait telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari PDI Perjuangan. Kemudian, para elite-elite PDIP juga memberikan salam perpisahan kepada Maruarar.

Maruarar Sirait telah memutuskan untuk mengucapkan selamat tinggal dari PDIP karena ingin mengikuti jejak Presiden Jokowi di dunia politik.

“Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya yakin Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia,” ujar Maruarar setelah mengunjungi DPP PDIP di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (15/1).

Ara, sapaan Maruarar Sirait, menyinggung hasil survei kepercayaan publik terhadap Presiden Jokowi yang mencapai angka 75 hingga 80 persen. Ara menyatakan bahwa Jokowi telah memperjuangkan berbagai hal, seperti penanggulangan radikalisme secara tegas serta persoalan Freeport.

“Jadi saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan,” kata Ara.

Merespons itu, sejumlah elite PDIP pun memberikan salam perpisahan.

Hasto Pastikan PDIP Menerima Pengunduran Diri Maruarar

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memahami sepenuhnya pengunduran diri Maruarar. Dia juga menyinggung kesibukan Maruarar serta foto bersama pengusaha.

“DPP Partai menerima pengunduran diri Pak Ara Sirait. Terlebih dengan kondisi Pak Ara sekarang yang sudah semakin berhasil sebagai pengusaha. Beberapa foto Pak Ara dengan pengusaha menunjukkan keberhasilan itu,” kata Hasto dalam keterangannya, Senin (15/1).

Hasto menekankan menjadi anggota partai haruslah didasari prinsip kesukarelaan.

“Menjadi anggota partai didasarkan pada prinsip kesukarelaan demikian halnya untuk tidak menjadi anggota dapat mengajukan pengunduran diri,” kata Maruarar Sirait, anggota elit PDIP yang melepaskan diri.

READ  Jimly Heran, Ide Pemakzulan Presiden Jelang Pemilu, dan Ketakutan Kalah

Hasto mengatakan pengunduran diri itu sebagai bagian dari konsolidasi partai. Dia menegaskan PDIP akan terus berjuang menempatkan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi.

“Pengunduran diri ini merupakan bagian dari proses konsolidasi kader partai untuk memperkuat diri. Keputusan ini diambil ketika partai sedang berjuang untuk mengutamakan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi dalam menentukan pemimpin. Selain itu, kami juga ingin melakukan koreksi terhadap berbagai upaya yang berpotensi mempertahankan kekuasaan dengan melakukan pelanggaran etik yang serius, seperti yang dilakukan oleh Anwar Usman melalui manipulasi hukum di MK,” ucapnya.

Simak pernyataan Puan Maharani hingga Ganjar Pranowo di halaman berikutnya.

Puan Ucapkan Terima Kasih

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, juga memberikan salam perpisahan untuk Maruarar. Namun, daripada merasa kecewa, Puan justru mengucapkan terima kasih kepada Maruarar.

“Terima kasih selama ini sudah bersama dengan PDI Perjuangan. Ya gitu, oke,” kata Puan di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada hari Selasa (16/1).

Djarot Hormati Keputusan Maruarar

Kemudian, Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat juga menghormati keputusan Maruarar. Dia memuji sikap Maruarar yang berani berpamitan sebelum meninggalkan PDIP.

“Kita menghormati pilihan yang diambil oleh Bang Ara ya. Dan itu baik, karena dia datang dengan tampak muka, tapi pergi dengan tampak belakang,” ujar Djarot di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Selasa (16/1).

“Kami mengucapkan terima kasih dan menghormati Bang Ara, yang dengan baik telah keluar dari partai. Kami memandang hal ini sebagai bagian dari proses konsolidasi yang membuat PDIP menjadi partai pelopor yang kuat dan militan,” ujar beliau.

Djarot menegaskan Ara memang telah berbeda sikap politik dengan PDIP pada Pemilu 2024. Dia menyinggung karier Ara sebagai pengusaha sukses.

READ  Santri di Kediri Alami Kekerasan Senior dan Meninggal Tersiksa

“Ya jelas. Karena Bang Ara sekarang, dia sukses sebagai pengusaha. Dan masuk sebagai pengusaha besar. Kalau melihat berbagai macam foto ketemu beberapa pengusaha besar. Dan Bang Ara juga lebih tertarik untuk menekuni usahanya. Kita memberikan kesempatan kepada Bang Ara,” kata narasumber.

Djarot tidak mempermasalahkan alasan Ara yang pamit dengan PDIP karena mengikuti Jokowi. Menurutnya, Ara justru menunjukkan sikap yang ‘gentle’, dengan jelas menyatakan sikapnya itu.

“Kita tetap solid untuk memenangkan Ganjar-Mahfud. Justru ini akan semakin mempersolid kita. Lebih baik gentle termasuk seperti itu. Kalau berbeda pilihan politik dengan kita, silakan, karena ini sukarela. Justru ini bikin kita solid kompak, semangat,” ujar Maruarar Sirait.

Ganjar Bicara Hak

Sementara itu, elite PDIP lainnya yang juga calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, juga memberikan salam perpisahan. Ganjar menyebut keputusan Maruarar Sirait merupakan hak setiap orang.

“Itu hak semua orang,” ucap Ganjar saat blusukan di Pasar Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (16/1).

Ganjar juga mengaku sudah mengetahui gelagat Maruarar hendak meninggalkan PDIP. Dia mengaku sempat melihat anak dari Ara berada di antara pendukung capres lain saat debat dengan mengenakan atribut.

“Kalau Ara memang dekat dengan Pak Jokowi. Kalau saya menduga mereka mungkin akan mendukung kelompoknya Pak Jokowi. Karena waktu debat kemarin, anaknya sudah ikut pakai bajunya dan di kelompok sebelah,” terang Ganjar.

Namun Ganjar mengaku tidak berfikir bahwa langkah Ara yang menyebut akan ikut arah Jokowi sebagai upaya penggembosan suara dirinya. Dia pun mengaku memiliki kedekatan dengan sosok Ara.

“Oh, tidak begitu (penggembosan). Saya kira itu adalah hak Pak Ara untuk berpindah atau meninggalkan. Mungkin beliau sudah memiliki agenda yang lain. Saya dekat dengan Ara,” ungkap Ganjar.

READ  Dukung Ganjar Ajak Slank Berkampanye di Bali dan Bandung!