Golkar atau PDIP di Kursi Ketua DPR? Kang Ace: Suara Golkar Lebih Merata

indotim.net (Kamis, 29 Februari 2024) – Partai Golkar memberikan tanggapannya terkait kemungkinan untuk menduduki kursi ketua DPR RI periode 2024-2029. Ace Hasan Syadzily, Ketua DPP Partai Golkar, mengatakan bahwa suara dari Golkar memiliki distribusi yang lebih merata.

Saat diwawancarai pada Kamis (29/2/2024), Kang Ace menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan perhitungan suara yang diperoleh dan sedang mengonversinya menjadi jumlah kursi yang didapat. Kang Ace menegaskan bahwa Golkar belum dapat membuat kesimpulan akhir karena proses penghitungan resmi KPU masih berlangsung.

“Kami masih melakukan perhitungan suara yang diterima dan sedang mengonversinya ke dalam jumlah kursi,” kata Ace Hasan.

“Kami belum merumuskan keputusan akhir karena sedang dalam proses tahapan rekapitulasi perhitungan hasil pemilu legislatif di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Meskipun begitu, Ace menyebut kesempatan Golkar menduduki kursi terbanyak pada periode 2024-2029 sangat terbuka. Ace menegaskan bahwa dukungan suara Golkar lebih merata terutama di luar Pulau Jawa.

“Tentu peluangnya sangat terbuka. Karena sebaran suara Partai Golkar lebih merata terutama di luar Jawa,” ujar Ace.

Per hari ini, Kamis (29/2/2024) pukul 11.20 WIB, PDIP masih memimpin perolehan suara nasional. Berdasarkan data dari situs resmi pemilu2024.KPU.go.id, dengan telah masuknya data dari 539.084 dari total 823.236 TPS (65,48%), PDIP berhasil meraih 12.547.989 suara (16,51%). Posisi PDIP terpaut tipis dengan Partai Golkar yang memperoleh 11.522.627 suara (15,16%) dan Partai Gerindra dengan 10.181.551 suara (13,4%).

Hasil penghitungan cepat KPU yang menempatkan PDIP sebagai partai dengan suara nasional terbanyak pada tahun 2024 sejalan dengan hasil dari berbagai lembaga survei, termasuk Poltracking yang baru-baru ini mengeluarkan data tentang sebaran perolehan kursi DPR RI dari partai politik.

READ  Polisi Berhasil Menggagalkan Penipuan Sertifikat Keturunan Habib dengan Tarif Unik

PDIP: 107 kursi dengan rentang 90-125 kursi
Golkar: 96 kursi dengan rentang 82-111
Gerindra: 90 kursi dengan rentang 78-102 kursi
PKB: 66 kursi dengan rentang 59-73 kursi
NasDem: 66 kursi dengan rentang 60-72 kursi
PKS: 48 kursi dengan rentang 44-52 kursi
Demokrat: 48 kursi dengan rentang 45-52 kursi
PAN: 47 kursi dengan rentang 44-51 kursi
PPP: 12 kursi dengan rentang 0-12 kursi

Peneliti utama Poltracking Masduri Amrawi menyebut ada potensi Golkar mendapatkan jatah ketua DPR 2024-2029. Masduri menyebut pada pemilu sebelumnya, suara dan kursi DPR Golkar lebih menyebar di banyak daerah pemilihan (Dapil) daripada partai lain.

Terkait kemungkinan Golkar mendapat jatah ketua DPR RI, ada potensi. Hal ini bergantung pada jumlah perolehan kursi nantinya. Dilihat dari pengalaman pemilu sebelumnya, suara dan kursi Golkar lebih tersebar di banyak Dapil dibandingkan dengan partai lain,” ujar Masduri saat dihubungi pada Kamis (29/2).

Adapun aturan penentuan kursi Ketua DPR RI tertuang dalam UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, dan DPD Pasal 427D. Penentuan kursi ketua DPR RI didasarkan pada perolehan kursi DPR partai politik. Jika terdapat lebih dari 1 partai politik dengan perolehan kursi terbanyak yang sama, maka perolehan suara secara nasional akan menjadi faktor penentu selanjutnya.

Kesimpulan

Partai Golkar tengah menghitung suara dan kursi yang diperoleh dalam pemilu legislatif 2024 sambil menunggu proses resmi KPU. Meskipun PDIP memimpin perolehan suara nasional saat ini, potensi Golkar mendapat jatah kursi ketua DPR RI periode 2024-2029 cukup terbuka berdasarkan distribusi suara yang merata di seluruh Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa, menurut pendapat Kang Ace dan peneliti Poltracking.

READ  Relawan MGB Jatim Mendeklarasikan Dukungan untuk Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024