Simbiosis Parasitisme: Interaksi Merugikan di Alam

indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – Simbiosis parasitisme merupakan jenis hubungan dimana satu makhluk hidup (parasit) merugikan makhluk hidup lainnya (inang) dengan menumpang hidup dan memberi dampak buruk. Dalam ekosistem, simbiosis parasitisme menjadi fenomena yang cukup umum terjadi.

Menurut Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII yang diterbitkan oleh Kemendikbud, simbiosis mengacu pada hubungan erat antara populasi yang menempati habitat yang sama. Dalam simbiosis, terdapat tiga jenis utama, yaitu simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.

Simbiosis parasitisme adalah interaksi di mana salah satu organisme yang disebut parasit menerima manfaat dari organisme lain yang disebut inang, sementara inang tersebut merugi akibat parasitisme tersebut.

Agar lebih memahami konsep simbiosis ini, berikut kami telah merangkum 15 contoh simbiosis parasitisme dalam ekosistem beserta penjelasannya. Simak dengan seksama, ya!

Contoh Simbiosis Parasitisme

1. Nyamuk dan Manusia

Ilustrasi nyamuk menggigit manusia. Foto: Getty Images/Smith Collection/Gado

Simbiosis parasitisme yang sering terjadi adalah antara nyamuk dan manusia. Nyamuk menghisap darah manusia sebagai sumber makanan.

Sebagai contoh, nyamuk merupakan salah satu makhluk yang melakukan simbiosis parasitisme dengan manusia. Ketika nyamuk menghisap darah manusia untuk keperluan makanannya, nyamuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dan berkembang biak.

Sementara itu, manusia akan merasa gatal bahkan sampai terserang penyakit berbahaya akibat gigitan nyamuk tersebut. Sehingga, pada akhirnya, nyamuk dapat menjadi parasit yang merugikan manusia.

READ  Pakai Duit Sumbangan, Aceh Besar Gelar Program Makan Siang Gratis yang Inovatif

2. Sapi dan Cacing Hati

Simbiosis parasitisme berikutnya terjadi antara Sapi dan cacing hati. Cacing hati yang bersarang di tubuh sapi akan mendapatkan manfaat dalam bentuk sumber makanan yang melimpah.

Sapi yang dihuni oleh parasit akan menderita kerugian karena kesehatannya terganggu, sehingga rentan terhadap berbagai penyakit.

3. Lalat dengan Buah

Lalat di buah. Foto: TikTok @athelinaluize , iStock

Lalat pada buah juga merupakan contoh dari simbiosis parasitisme. Lalat yang berada di buah dapat membuat buah-buahan tersebut menjadi busuk.

Bagi lalat, hubungan ini merupakan kesempatan bagus karena dapat bertelur dan berkembang biak di dalam buah. Sementara itu, buah menjadi korban karena akhirnya membusuk. [1]

4. Benalu dan Pohon Cengkih

Benalu dan Pohon cengkih merupakan salah satu contoh dari simbiosis parasitisme. Pohon cengkih yang ditumpangi benalu pertumbuhannya akan terganggu karena kebutuhan air untuk fotosintesis berkurang.

Sementara itu, benalu yang mengambil air pohon cengkih bisa melakukan fotosintesis. Keadaan ini memberi keuntungan bagi benalu namun merugikan pohon cengkih.

5. Kutu dan Kucing

Kutu pada kucing. Foto: Kutu pada kucing. (Dok Dr drh Ana Sahara MSi)

Kutu adalah salah satu parasit yang merugikan dalam simbiosis parasitisme. Kutu dapat menghisap darah kucing sehingga tubuhnya terasa gatal.

Kutu yang berada di tubuh kucing akan mendapatkan tempat tinggal dan makanan. Dalam hal ini, kutu diuntungkan dan kucing dirugikan.

Selain itu, ada juga contoh lainnya misalnya dengan adanya pencernaan makanan pada hewan parasit dan inangnya. Dalam hubungan ini, parasit akan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dan inangnya akan kehilangan sebagian nutrisi yang sudah diambil oleh parasit.

6. Tali Putri dan Inangnya

Hubungan antara tali putri dan inangnya juga merupakan contoh simbiosis parasitisme. Tali putri harus hidup pada tanaman lain atau inangnya.

Sehingga, tanaman yang menjadi inangnya tersebut lama kelamaan akan mati. Dengan begitu, tali putri mendapatkan keuntungan sementara inangnya mengalami kerugian.

READ  Khofifah Bantah Ada Politisasi dalam Harlah Muslimat NU: Jangan Salahkan Sembarangan!

7. Kutu dan Kepala Manusia

Ilustrasi siklus hidup kutu rambut. Foto: Cleveland Clinic

Seperti halnya kutu pada kucing, kutu pada kulit kepala manusia juga termasuk dalam simbiosis parasitisme. Ini karena kutu akan memperoleh sumber makanan dari darah manusia dan juga tempat tinggal yang nyaman.

Sementara manusia akan merasakan gatal akibat gigitan kutu, kutu sendiri mendapat keuntungan dari hal ini sementara manusia mengalami kerugian.

8. Cacing Perut

Keberadaan cacing dalam perut manusia dapat menimbulkan berbagai dampak seperti kekurangan nafsu makan, diare, nyeri perut, dan masalah kesehatan lainnya. Di sisi lain, cacing diuntungkan karena mendapatkan asupan makanan dan lingkungan hidup yang nyaman. [2]

9. Babi dan Cacing Pita

Ilustrasi Babi Foto: Getty Images/iStockphoto/dusanpetkovic

Contoh lain dari simbiosis parasitisme adalah hubungan yang terjadi antara babi dan cacing pita. Babi memiliki sistem pencernaan yang memungkinkan cacing pita untuk hidup dan berkembang biak di dalamnya.

Sementara itu, cacing pita memerlukan makanan yang sudah dicerna untuk dimakan. Sehingga cacing pita akan memakan makanan yang ada dalam usus babi.

10. Mistletoe dan Pohon Besar

Dilaporkan oleh situs Britannica, mistletoe merupakan tanaman semi-parasit seperti benalu yang menginfeksi banyak jenis pohon dekoratif, kayu, dan tumbuhan lainnya. Mistletoe, yang juga dikenal sebagai kapasilan, adalah tumbuhan yang menyerap nutrisi dari pohon inangnya. Tumbuhan ini menyerap nutrisi dari pohon-pohon besar yang kaya akan zat gizi, yang pada akhirnya merugikan pohon inangnya.

11. Ikan dan Lintah

lintah berwarna hitam Foto: Thinkstock

Hubungan simbiosis parasitisme terjadi antara ikan dan lintah. Ikan hidup di air, yang menjadi habitat bagi lintah.

Oleh karena itu, lintah bisa menghisap darah ikan. Dalam hal ini ikan akan dirugikan dan lintah diuntungkan karena mendapat makanan.

12. Kutu dan Anjing

Kutu juga mampu menyerang dan memberikan kerugian pada anjing. Sebab kutu biasanya hidup di rumput dan dapat menempel pada tubuh anjing untuk menghisap darahnya.

READ  Mangole Timber Producers Mengawali Ekspor Biomassa Pelet Kayu ke Jepang

Keadaan tersebut dapat terjadi ketika anjing melintasi area rumput tinggi atau terkena darah. Kutu tersebut bisa merugikan karena dapat menyebabkan rasa gatal pada anjing.

13. Ulat dan Tawon

Tawon parasit Foto: Live Science

Ulat biasanya memakan daun di pohon maupun tanaman lainnya. Sementara, tawon yang berhabitat di sekitar ulat dapat bertelur di dalam tubuh ulat.

Hal tersebut tentu merugikan ulat dan menguntungkan tawon. Oleh karena itu, kejadian ini juga disebut simbiosis parasitisme. [3]

14. Jamur Microsporum dan Manusia

Cara menghilangkan panu Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Jamur Microsporum merupakan salah satu parasit yang dapat merugikan manusia. Jamur ini dapat menimbulkan kurap atau panu pada kulit manusia.

Penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau yaitu sumber dari infeksi jamur pada manusia. Dalam kenyataannya, tungau tersebut akan merugikan manusia karena menimbulkan rasa gatal dan tidak nyaman. Maka dari itu, hubungan ini termasuk dalam simbiosis parasitisme.

15. Candida Albicans dan Manusia

Candida Albicans merupakan salah satu jenis fungi atau jamur yang bisa merugikan manusia. Fungi ini biasanya tumbuh di vagina, mulut, dan kulit manusia.

Parasit yang tumbuh pada kulit manusia seringkali menimbulkan rasa gatal dan ketidaknyamanan. Salah satu contoh hubungan simbiosis parasitisme terjadi antara Candida albicans dan manusia.

Nah, tadi kita telah menyimak contoh-contoh simbiosis parasitisme beserta penjelasannya. Semoga pengetahuan ini dapat menambah wawasan kita, ya!

Referensi:

  1. Modul Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Pandemi Covid-19 untuk Jenjang SMP Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas VII terbitan Kemendikbud.
  2. Buku Ilmu Pengetahuan Alam Modul 7 Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya Kelas VII terbitan Kemendikbud.
  3. Jurnal “Exploring Symbiosis” The Oregon Institute of Marine Biology.
  4. Buku Ilmu Pengetahuan Alam SMA Kelas X terbitan Kemendikbud Tahun 2021.