Survey LSI: Mayoritas Pemilih AMIN Mendukung Proses Pemilu Transparan

indotim.net (Minggu, 25 Februari 2024) – Lembaga Survei Indonesia (LSI) baru-baru ini merilis hasil survei terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut temuan LSI, sebanyak 38,1% pemilih pendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin atau AMIN, sepakat bahwa Pemilu 2024 mungkin terwarnai oleh berbagai bentuk kecurangan.

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau telah menikah dan memiliki telepon. Proses pemilihan sampel dilakukan menggunakan metode random digit dialing (RDD), di mana sampel dipilih secara acak melalui pembangkitan nomor telepon.

Metode yang digunakan dalam survei ini adalah RDD (Random Digit Dialing), di mana sebanyak 1.211 responden dipilih dengan cara yang acak melalui proses pembangkitan nomor telepon, dilanjutkan dengan validasi dan screening.

Survei ini memiliki margin of error sebesar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling.

“Kami bertanya juga tentang berita-berita yang sedang marak ya, banyaknya kecurangan dalam pemilu. Nah cara kami bertanya adalah ‘Ada yang berpendapat bahwa Pemilu 2024 diwarnai banyak kecurangan apakah para responden setuju dengan pendapat tersebut?” kata Direktur LSI Djayadi Hanan di akun YouTube LSI, Minggu (25/2/2024).

LSI kemudian melakukan pendalaman untuk mengetahui apakah penilaian tersebut terkait dengan pilihan pasangan tertentu. Dari ketiga pasangan calon, pemilih dari golongan AMIN cenderung melihat pemilu kali ini diwarnai oleh kecurangan.

“Menurut survei LSI, sebanyak 38,1% pemilih dari golongan AMIN setuju bahwa pemilihan umum diwarnai oleh tindakan kecurangan,” ujar Djayadi.

“Jadi yang menilai pemilu curang itu lebih banyak proporsinya di pemilih Anies, tapi cukup banyak juga di pemilih Prabowo lalu baru ke Ganjar,” ungkapnya.

READ  Jusuf Kalla: Pendamping Anies dalam Kampanye di Bone Sulsel

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa sebanyak 38,1% pemilih dari kelompok AMIN setuju bahwa Pemilu diwarnai oleh kecurangan. Meski demikian, perbedaan signifikan terlihat dalam persepsi curangnya Pemilu di kalangan pemilih Anies, Prabowo, dan Ganjar.

Dalam survei LSI, sebanyak 38,1% pemilih dari pendukung AMIN menyatakan setuju bahwa Pemilu diwarnai dengan kecurangan.

Djayadi menjelaskan bahwa pernyataan terkait dugaan kecurangan tersebut tidak merujuk secara spesifik kepada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Namun, jika dikombinasikan, para pendukung Anies dan Ganjar Pranowo cenderung memandang bahwa Pemilu 2024 memiliki indikasi kecurangan.

“Bahwa pemilu banyak kecurangan tidak ditanyakan spesifik siapa yang melakukan kecurangan kan jadi kecurangannya bisa macam-macam dari segala arah, dari partai manapun atau dari kandidat manapun. Cuma kalau dilihat di sini memang proporsi yang menilai bahwa pemilu curang itu kalau digabungkan itu memang mayoritas adanya di pemilih 01 dan pemilih 03,” katanya.

Pilihan presiden berdasarkan sikap terhadap dugaan banyak kecurangan dalam Pemilu 2024:

Anies-Cak IminSetuju: 38,1%Tidak setuju: 16,9%

Menyusul hasil survei terbaru LSI yang menunjukkan sebanyak 38,1% pemilih dari kelompok AMIN menyatakan setuju jika Pemilu diwarnai oleh kecurangan. Hasil ini menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai pihak.

Survei juga memperlihatkan bahwa pendukung Prabowo-Gibran yang setuju terhadap statement tersebut sebanyak 36,5%, sementara yang tidak setuju mencapai 71%.

Ganja-MahfudSetuju: 25,4% Tidak setuju: 12%

Kesimpulan

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa mayoritas pemilih yang mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) merasa bahwa Pemilu 2024 mungkin terjadi kecurangan. Meski demikian, survei juga menunjukkan perbedaan signifikan dalam persepsi kecurangan antara pemilih Anies, Prabowo, dan Ganjar. Hal ini menimbulkan beragam reaksi dari masyarakat terkait transparansi dalam proses pemilu.

READ  Militer Israel Rencanakan Evakuasi Aman dari Gaza