Tema Hari Gizi Nasional (HGN) Ke-64: Gizi Sehat, Masa Depan Gemilang

indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Tanggal 25 Januari diperingati Hari Gizi Nasional (HGN). Hari Gizi Nasional ini memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia melalui pendirian Sekolah Juru Penerang Makanan oleh Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada 25 Januari 1951.

Selain itu, peringatan Hari Gizi Nasional setiap tanggal 25 Januari juga menjadi momen penting bagi seluruh lapisan masyarakat, mulai dari individu, keluarga, hingga lembaga pemerintah, untuk bersama-sama mengatasi permasalahan gizi di Indonesia.

Tahun ini merupakan peringatan Hari Gizi Nasional ke-64. Pada peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 yang jatuh pada tanggal 25 Januari 2024, telah diumumkan tema dan slogan peringatannya. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak informasinya berikut ini:

Tema Hari Gizi Nasional 2024

Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional ke-64 Tahun 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengusung tema “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dengan slogan “MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas”.

Situs resmi Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja melaporkan bahwa pemilihan tema Hari Gizi Nasional (HGN) Ke-64 ini sesuai dengan situasi gizi di Indonesia saat ini, terutama masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius. Dalam hal pemberian MP-ASI, penting untuk terus memberikan ASI kepada bayi.

Saat memulai pemberian MP-ASI, disarankan untuk segera memberikan protein hewani dalam jumlah yang cukup. Protein hewani mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap bagi tubuh dibandingkan dengan sumber protein nabati. Semakin tinggi dan baik kualitas protein yang dikonsumsi, semakin tinggi juga kadar insulin sebagai mediator pembentukan matriks tulang.

Peningkatan asupan protein hewani pada anak dapat berkontribusi pada pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi makanan sumber protein hewani. Sumber protein hewani yang dapat diandalkan meliputi daging sapi, daging ayam, hati sapi, berbagai jenis ikan, telur, dan susu.

READ  Bisnis Starbucks Tergelincir Akibat Boikot, PHK 2.000 Karyawan di Timur Tengah!

Melalui peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 ini, harapan ke depannya adalah agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya menerapkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) kaya protein hewani yang optimal untuk mencegah stunting dan menciptakan generasi emas Indonesia.

Sejarah Hari Gizi Nasional (HGN)

Mengutip situs resmi Sehat Negeriku Kemenkes, pada tahun 1950, Menteri Kesehatan Indonesia dr. J Leimena menunjuk Prof. Poorwo Soedarmo sebagai kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR), yang saat ini dikenal sebagai “Bapak Gizi Indonesia”. Pada waktu itu, LMR dikenal sebagai “Instituut Voor Volksvoeding (IVV)”, yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan, yang sekarang dikenal sebagai Lembaga Eijkman.

Sejak berdirinya Sekolah Djuru Penerang Makanan oleh LMR, pengkaderan tenaga gizi Indonesia dimulai. Sejak saat itu, pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia.

Pada tahun 1960, diputuskan bahwa tanggal 25 Januari akan ditetapkan sebagai peringatan Hari Gizi Nasional di Indonesia, yang juga dikenal sebagai Hari Gizi dan Makanan Nasional. Hari Gizi dan Makanan Nasional atau Hari Gizi Nasional pertama kali dirayakan oleh LMR pada pertengahan tahun 1960-an.

Pada tanggal 25 Januari setiap tahunnya, Direktorat Gizi Masyarakat memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) sejak tahun 1970-an. Sampai saat ini, peringatan Hari Gizi Nasional setiap tanggal 25 Januari telah menjadi agenda resmi tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Kesimpulan

Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 pada tanggal 25 Januari 2024 di Indonesia mengusung tema “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dengan slogan “MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas”. Pada peringatan ini, pentingnya memberikan ASI kepada bayi dan memberikan protein hewani dalam jumlah yang cukup pada pemberian MP-ASI dijelaskan sebagai langkah penting dalam mencegah stunting. Melalui pemahaman ini, diharapkan masyarakat lebih sadar akan pentingnya menerapkan makanan pendamping ASI yang kaya protein hewani untuk menciptakan generasi emas Indonesia.

READ  Elektabilitas di Lembaga Survei Turun, Ganjar Sebut Hasil Internal Meningkat