4 Cara Menanam Cabe
Sejarah Cabe
Sebelum kita belajar cara menanam cabe, alangkah baiknya kita mengenal asal-usul dari cabe. Tanaman cabe bukan tanaman asli dari Indonesia, melainkan populer karena Colombus. Tanaman cabe awalnya berasal dari benua Amerika, tepatnya di daerah tengah dan selatan. Penggunaan cabe telah ada 7000 sebelum masehi oleh suku Indian. Tahun 5200 sampai 3400 sebelum masehi mulai penggunaanya secara luas oleh seluruh penduduk asli di benua Amerika. Columbus memperkenalkan hasil temuannya di benua Amerika kepada masyarakat Eropa pada tahun 1522.
Cabe Masuk ke Indonesia
Negara yang pertama kali menggunakan cabe sebagai bumbu masak adalah Spanyol. Karena penyebarannya yang cepat, maka hampir semua negara di Eropa menggunakan cabe sebagai rempah-rempah. Kemudian Spanyol dan Portugis menyebarkan cabe di Asia, tentunya di Indonesia. Walaupun tidak ada bukti, perkiraan kapan masuknya cabe ke Indonesia adalah sejak abad ke-15 sampai abad ke-16 yang mana Portugis menguasai rempah-rempah Nusantara waktu itu. Pada tahun 1512 dan tahun 1521 Portugis melakukan perundingan dengan penguasa kerajaan Sunda. Pada tahun berikutnya, Portugis mengirimkan kapal yang berisi barang-barang berharga yang akan dipersembahkan kepada raja. Bisa jadi di dalamnya adalah bibit cabe di antaranya. Portugis kalah oleh kerajaan Demak pada tahun 1527. Kemudian Portugis melangkahkan kakinya ke Indonesia bagian timur yaitu Maluku. Muncul dugaan cabe di daerah Maluku berawal dari bangsa Portugis di Maluku itu sendiri. Sewaktu Belanda mengkoloni alias menjajah Indonesia, VOC pernah bubar. Setelah itu mereka menerapkan sistem tanam paksa pada zaman itu. Mereka mewajibkan untuk menanam rempah-rempah yang mereka anggap menguntungkan. Terdapat beberapa wilayah di Nusantara yang menanam cabe dikarenakan termasuk komiditi berharga di pasar Eropa. Sebagai bukti pada tahun 1918 terdapat ribuan cabai yang dikirim dari pelabuhan di Jakarta, Cirebon, dan Surabaya menuju Sumatera dan Kalimantan. Sekitar abad ke-19 dan 20, masyarakat Jawa sudah terbiasa mengolah cabe sebagai bumbu masakan dan obat-obatan. Daun cabe sendiri masyarakat Jawa menyebutnya Godong Sabrang atau daun seberang. Sangat jelas bahwa cabe sendiri tidak berasal dari tanah Jawa. Cabe merupakan tanaman perdu dari famili solanaceae. Diperkirakan terdapat sekitar 20 spesies cabe yang sebagian besar berasal dari Amerika.
Cabe Keriting
Cabe jenis keriting termasuk salah satu komoditi sayuran yang selalu diandalkan masyarakat dalam mengolah makanannya sehari-hari. Berdasarkan asal usulnya berasal dari Peru. Ada yang berpendapat bangsa Meksiko kuno sudah menggunakan cabe sejak tahun 7000 sebelum masehi. Pendapat lain menyebutkan bahwa cabe masuk ke Indonesia karena saudagar-saudagar Persia ketika singgah di Aceh. Pada saat ini cabe telah populer di seluruh dunia. Masakan Kapau Minang menggunakan cabai sebagai bumbu utama. Beberapa masakan khas dunia seperti kari Thailand, pizza Italia juga menggunakannya.
Manfaat Cabe
Tanaman cabe memiliki banyak manfaat. Cabe selain memberi rasa pedas pada makanan, juga memberi efek positif bagi kesehatan. Salah satunya untuk mengurangi stroke. Tapi ingat, jangan terlalu banyak memakan cabe. Jika terlalu banyak makan cabe perut akan mules.
Harga Cabe
Pada umumnya, cabe memiliki harga pasaran yang sama. Yang membedakan hanya wilayah saja. Harga cabe juga fluktuatif. Ada banyak hal yang mempengaruhinya. Harga cabe keriting segar di kota besar berkisar Rp 10.000 ,- sampai Rp 15.000 ,-. Sedangkan cabe rawit segar berkisar Rp 15.000 ,- sampai Rp 20.000 ,-.
1. Cara Menanam Cabe di Polybag Paling Mudah
Cabe adalah komoditas pertanian yang harganya sangat fluktuatif. Inilah yang membuat orang tertarik untuk menanam cabe. Sayangnya, bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan sulit untuk mendapatkan lahan yang cukup luas untuk menanamnya.
Menanam cabe sebenarnya cukup mudah. Meski terkesan mudah, tak jarang juga banyak orang yang gagal dalam proses penanaman cabe. Bahkan hanya seminggu tiba-tiba tanaman cabe mati dan kering. Oleh karena itu, kita perlu tahu penting bagi kita untuk mengetahui cara menanam cabe dalam media apa pun. Mungkin bagi anda yang suka menanam tanaman, anda sudah bisa memahami setiap proses mulai dari memilih benih, menggunakan media tanam, hingga cara memanen dengan baik. Lain halnya dengan orang awam yang terkadang nekat saat menanam cabe. Cabe keriting adalah jenis yang sangat cocok untuk budidaya pada polybag karena mereka lebih tahan terhadap perubahan iklim, tetapi cabe keriting juga memiliki beberapa jenis hibrida dan varietas lokal lainnya. Cabe hibrida memiliki kualitas yang lebih baik daripada dengan varietas lokal. Bibit cabe jenis ini perlu mendapatkan perawatan khusus yaitu penyediaan produk obat tertentu agar tanaman tumbuh dan menghasilkan buah yang maksimal. Jika anda bingung bagaimana memilih benih cabe berkualitas unggul, di sini kita akan memberikan beberapa tahapan dalam memilih benih yaitu: 1. Ambil biji dari bagian bawah buah karena cabe akan tumbuh lebih cepat 2. Selain itu pastikan biji berasal dari cabe matang 3. Bibit berukuran besar yang akan digunakan sebagai induk budidaya cabe 4. Pastikan bibit atau indukan tidak memiliki cacat.
Proses Penyemaian Benih
Proses penyemaian cabe bertujuan untuk membuat calon tanaman cabe lebih mudah tumbuh dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. Selain itu anda sebagai petani akan mudah mengaturnya dan juga bisa melakukan pemisahan benih yang memiliki kualitas berbeda sehingga masa pertumbuhannya seragam. Berikut tahapan – tahapan penyemaian cabe;
1. Gunakan polybag dengan ukuran kecil sebagai tempat untuk menyemai bibit cabe 2. Kemudian siapkan media bibit berupa tanah humus, jerami, dan pupuk kandang kering dengan rasio 3:1:1 3. Setelah itu taburkan biji cabe yang telah disiapkan sebelumnya dan lakukan penyiraman di pagi dan sore hari secara teratur 4. Biarkan bibit selama 3 sampai 4 minggu atau bibit cabe telah tumbuh tunas dan memiliki daun 2 sampai 3 helai.
Untuk versi lain membuat bibit anti gagal bisa cek pada link ini.
Pengolahan Media Tanam
Setelah menyemai bibit cabe, berikutnya dalam cara menanam cabe pada polybag adalah proses pengolahan media tanam. Siapkan polybag yang akan digunakan sebagai tempat budidaya cabe baik dari plastik, semen, tanah, maupun keramik dengan ukuran 30 cm. Selanjutnya, buat lubang di dasar polybag untuk saluran drainase atau irigasi agar proses penyiraman tidak membanjiri tanaman cabai yang dapat mengakibatkan pembusukan tanaman dari buah cabe itu sendiri. Media tanam dalam polybag bisa menggunakan tanah humus, kompos, pupuk kering. Atau bisa juga menggunakan sekam padi atau sekam arang dengan rasio 3:1:1. Setelah media tanam sudah siap, kemudian masukkan ke dalam polybag dan biarkan sampai bibit cabe tumbuh.
Proses Penanaman Cabe di Polybag
• Cara menanam cabe di dalam polybag dapat dilakukan setelah proses penyemaian dan pengolahan lahan siap. Tanam cabe di pagi dan sore hari. Ambil bibit cabai dari tempat penyemaian, lakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak kemudian tanam bibit cabe dalam polybag dengan kedalaman 5 hingga 7 cm. • Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari agar cabai mendapatkan kebutuhan air yang cukup, selain itu pemeriksaan drainase juga perlu dilakukan agar tanaman cabai tidak tergenang air yang dapat menyebabkan kematian.
Proses Perawatan Tanaman
Setelah cara menanam cabe dalam polybag anda lakukan, ada tahapan penting lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas cabe. Hal tersebut adalah pemeliharaan cabe. Pemeliharaan cabe dilakukan agar tanaman cabe terhindar dari serangan hama dan penyakit serta kebutuhan nutrisi dan air dapat terpenuhi. Berikut cara menjaga cabe dalam polybag yang bisa anda lakukan, yaitu: 1. Lakukan pemupukan dengan dosis lebih banyak dibandingkan dengan pemupukan sebelumnya. Pemupukan bisa menggunakan pupuk NPK atau pupuk kering sebulan sekali. Selain itu, lakukan penyemprotan setiap 3 hari sekali jika musim kemarau. Namun jika budidaya memasuki musim hujan anda bisa mengurangi proses penyemprotan menjadi 5 sampai 6 hari. Apabila tanaman layu, bisa jadi penggunaan pupuk berlebihan sebagai penyebabnya. Jangan khawatir! Cara mengatasinya sangat mudah. 2. Pemberian tiang bambu berguna untuk menopang tanaman cabe agar tidak mudah ambruk, ditambah ketika tanaman cabe baru memasuki masa berbuah. Melakukan penopangan pada tanaman muda pada saat 20 hari. Tujuannya adalah agar tanaman tidak tumbuh kemana-mana. 3. Pemeliharaan tanaman cabe dalam polybag terakhir adalah penyemprotan pestisida agar hama dan penyakit yang menyerang tanaman cabe bisa hilang. Namun jika anda melakukan budidaya cabe organik, bisa juga menyemprotkan dengan pestisida alami dengan dosis yang sama.
Proses Pemanenan
Langkah terakhir proses ini adalah memanen. Proses ini dilakukan sesuai dengan varietas cabe yang anda pilih. Cabe yang siap dipanen memiliki warna merah yang sempurna sehingga beratnya bertahan selama 2 hingga 3 hari saat dijual. Lakukan proses panen di pagi dan sore hari agar buah cabe tampak segar. Berikut tahapan panen cabe yang bisa anda lakukan, yaitu: 1. Proses panen bisa dilakukan pada pagi atau sore hari. 2. Proses pemetikan dapat dilakukan dengan memutar buah, tidak ditarik. 3. Pastikan buahnya benar-benar tua agar kualitas yang dihasilkan tetap terjaga.
2. Cara Menanam Cabe dari Biji
Situasi ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini, menyebabkan harga-harga melonjak tinggi. Adapun salah satu komoditi yang sering terpengaruh oleh situasi tersebut adalah cabe. Baik cabe rawit maupun cabe keriting. Untuk menyiasati hal tersebut kita bisa menanam cabe sendiri di lahan yang kita miliki. Ada banyak cara walaupun lahan yang kita miliki terbatas. Di antaranya dengan sistem hidroponik atau menanam cabe dari biji di dalam pot. Untuk pembahasan cara bertanam cabe sistem hidroponik bisa dibaca di uraian terakhir. Sedangkan kali ini kita akan membahas cara menanam cabe dari biji di dalam pot. Sebelum membahas cara menanam cabe di dalam pot, sebaiknya persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Di antaranya adalah; 1. Benih cabe yang sudah matang. Jika kesulitan mendapatkannya bisa membeli benih cabe di toko pertanian atau marketplace. 2. Kertas tisu 3. Plastik klip atau wadah tertutup 4. Nampan plastik 5. Tanah 6. Pupuk kandang / kompos 7. Pot kecil dan pot besar 8. Paranet
Berikut langkah-langkah cara menanam cabe dari biji;
Taburkan benih cabe matang di atas kertas tisu yang sudah dibasahi. Jarak antar benih jangan sampai tumpang tindih, tapi usahakan merata. Masukkan kertas tisu basah tadi ke dalam plastik klip atau wadah tertutup. Kemudian ditutup rapat. Simpan benih cabe di suatu tempat yang cukup hangat, dengan suhu ruangan sekitar 23 – 30° Celsius selama 2 – 5 hari. Letakkan pada tempat yang selalu hangat. Siapkan nampan plastik yang sudah diisi tanah bercampur pupuk kompos. Siram tanah berkompos sebelum digunakan bercocok tanam. Sebarkan biji yang disimpan dalam wadah tadi di atas nampan yang berisi tanah kompos tadi dengan jarak perbiji sekitar 5 cm. Taburkan sedikit kompos di atas benih yang ditanam. Semprot tipis dengan air. Tutup nampan tadi dengan plastik, letakkan di tempat semula (tempat yang hangat), dan biarkan tumbuh berkecambah. Amati perkembangan benih. Jangan biarkan tanah kering. Jika dirasa terlalu kering bisa siram dengan air tapi jangan sampai becek. Benih akan muncul tunas atau berkecambah setelah berusia sekitar 2 minggu.
Siapkan pot kecil
Setelah 2 minggu pindahkan anakan bibit cabe ke dalam pot-pot kecil. Siapkan pot kecil dengan diisi tanah bercampur kompos terlebih dahulu. Pada fase ini tetap rutin disiram dan diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari. Setelah memiliki 5 – 6 daun tiap batangnya, pindahkan ke dalam pot yang lebih besar. Sebelumnya siapkan pot besar diisi tanah bercampur kompos. Perlakukan hati-hati saat memindahkannya. Jangan sampai merusak akar serabutnya. Lakukanlah penyiraman secara rutin, jangan sampai becek. Masih diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Pada fase tanam di pot, tanaman cabe bisa juga diletakkan di ruangan tertutup. Hanya saja harus memberikan tambahan cahaya bantuan, seperti menggunakan cahaya lampu. Setelah sekitar 3 minggu pindahkan tanaman cabe di halaman depan rumah atau di polybag atau tetap di pot yang besar. Pastikan tanaman cabe memperoleh terpaan cahaya matahari secara langsung dan mendapat siraman air secara cukup.
3. Cara Menanam Cabe di Sawah
Cabe jenis rawit termasuk salah satu jenis cabe yang sangat diminati masyarakat Indonesia, karena pada umumnya bangsa Indonesia menyukai masakan pedas. Cabe rawit ini lebih pedas ketimbang cabe merah keriting. Semua jenis tanaman cabe sebenarnya dapat tumbuh di mana saja. Baik dataran tinggi maupun dataran rendah. Hanya saja jika tanaman cabe menanamnya pada daerah yang terlalu tinggi, maka hasilnya kurang maksimal. Supaya produktifitas tanaman cabe maksimal maka ada beberapa hal dasar yang harus kita perhatikan, yakni kondisi tanah yang mana harus steril dengan pH 6,5 dan intensitas cahaya matahari yang cukup, kurang lebih 8 jam perhari.
Mempersiapkan Lahan
Sebelum proses menanam cabe di sawah, perlu diperhatikan sebaiknya kita mempersiapkan lahan yang akan kita garap. Persiapan lahan ini sangat penting karena akan menentukan produktifitas cabe dan kelangsungan hidup cabe itu sendiri. Sebelum tanam sebaiknya kita olah lagi tanahnya. Tujuannya supaya tanah gembur dan tetap bagus untuk tanaman. Cangkul dan haluskan. 10 hari sebelumnya bisa diberikan pupuk. Langkah pertama adalah membersihkan lahan dari gulma dan sisa-sisa tanaman sebelumnya. Tanaman cabe bukan termasuk tanaman air, maksudnya tidak perlu membutuhkan genangan air. Langkah selanjutnya adalah membuat bedengan air, dikarenakan jika terjadi hujan deras tanaman cabe bisa terhindar dari genangan air. Bedengan air memiliki lebar 0,9 – 1 meter dan berjarak sekitar 60 -70 cm tiap bedengan. Pupuk dasar ditaburkan di atas lahan yang akan ditanami cabe, 10 hari sebelum penanaman. Akan nampak setelahnya pada tanah berwarna hijau. Sebuah tanda bahwa pupuknya sudah steril. Setidaknya tidak pernah untuk menanam cabe 6 bulan sebelumnya. Pupuk dasar ini bisa menggunanakan pupuk kandang, KCL, TSP, dan ZA. Anda bisa menggunakan pupuk dolomit sebagai pupuk tambahan jika kadar pH tanah di bawah 6,5. Pupuk dolomit ini bertujuan untuk meningkatkan kadar keasaman tanah.
Menyiapkan benih
Benih cabe yang baik adalah benih dari pohon cabe yang matang sempurna dari hasil panen ke-4 hingga ke-6. Setelah mendapatkan benih yang bagus, lakukan penyemaian benih. Penyemaiaan benih bisa dengan media polybag atau tebar bedeng. Benih terdapat 2 macam, ada yang baru dan ada pula yang lama tersimpan. Semai benih yang baru disemai pada media secara langsung. Berbeda dengan benih yang lama, benih yang sudah lama tersimpan harus direndam terlebih dahulu dengan air hangat yang bercampur ZPT. Jika tidak memilki ZPT, sebagai gantinya bisa menggunakan air rendaman bawang merah. Karena di dalamnya terdapat ZPT alami yang berguna mempercepat pertumbuhan akar kecambah secara alami.
Menanam bibit
Perhatikan waktu tanam cabe. Sebaiknya penanaman ini dilakukan sore hari. Segera lakukan penyiraman jika proses penanaman telah selesai supaya tidak layu. Pastikan bibit tanaman cabe sudah berusia 25 – 30 hari dan memiliki batang kuat serta daun hijau segar. Perhatikan pula musim menanam. Jika menanam cabe di musim kemarau, sebaiknya jarak tanam sekitar 80 x 60 cm. Sebaliknya jika penanaman di musim hujan, maka jarak tanamnya sekitar 80 x 60. Hal ini bertujuan untuk menghindari kelembaban tinggi yang mengakibatkan rawan penyakit pada tanaman.
Memasang Ajir
Ajir atau lanjaran adalah tiang bambu kecil yang berfungsi untuk menopang tanaman cabe. Pemasangan ajir ini dilakukan sebelum penanaman bibit cabe. Bibit cabe ditanam di dekat ajir tersebut, dengan jarak kurang lebih 5 cm. Setelah penanaman, ikat bibit cabe dengan ajir. Setelah tanaman cabe bertambah tinggi, maka saatnya merubah posisi ajir. Posisi ajir dibuat menjadi miring sekitar 45 derajat. Perubahan posisi ajir ini bertujuan supaya akar tanaman tidak rusak.
Memelihara Cabe
Beberapa tindakan yang diperlukan pada tahap ini adalah;
1. Penyulaman tanaman
Segera lakukan penyulaman apabila terdapat indikasi infeksi tanaman atau bahkan kematian. Penyulaman dapat dilakukan saat tanaman berusia 2 minggu. Anda juga bisa membersihkan rumput liar atau gulma saat penyulaman untuk mengurangi serangan hama.
2. Penyiraman
Lakukan penyiraman sesuai kebutuhan dan kondisi. Saat musim kemarau berlangsung, anda bisa menyiram tanaman sesering mungkin supaya tanaman tumbuh subur dan tidak mati kekeringan. Merendam bedengan dengan air bisa dilakukan sebagai cara menyiram tanaman.
3. Pemupukan
Pada tahap ini adalah pemupukan susulan. Lakukan pemupukan dasar sebelum tahap penanaman cabe. Pemupukan susulan tahap pertama saat usia tanaman kurang lebih 2 minggu dengan menggunakan NPK sejumlah 3 kg untuk setiap 1000 tanamannya. Larutkan pupuk NPK tersebut ke dalam 200 liter air. Siramkan 200 ml untuk setiap tanamannya. 1 minggu kemudian lakukan pemupukan susulan yang kedua dengan menambahkan dosis secara berkala. Pemupukan ini bisa setiap 1 minggu intervalnya untuk selanjutnya. Pupuk yang cocok untuk tanaman cabe di antaranya ZA, NPK, TSP, KCL, KNO3, dan MKP. Untuk pemupukan yang lebih efektif dengan hasil berkualitas bisa lihat di sini. Untuk NPK bisa menggunakan pupuk NPK Mutiara 16 16 16 keluaran PT Meroke.
4. Pengendalian hama
Jika kita mengabaikan tahapan ini, maka bisa terancam gagal panen. Gagal panen tanaman cabe banyak disebabkan oleh gangguan hama dan serangan penyakit. Di antaranya gangguan ulat grayak, ulat tanah, tungau, jangkrik, lalat buah, bekicot, dan kutu daun. Sedangkan penyakit yang sering menimpa tanaman cabe adalah virus gemini, layu bakteri, bercak daun, antraknosa, layu fusarium, busuk batang, dan busuk buah. Untuk mengatasi hal-hal di atas, anda bisa menyemprotkan insektisida dan fungisida secara berkala. Adapun penyemprotan daun sebaiknya lakukan bersamaan dengan penyemprotan insektisida dan fungisida setiap 1 minggu untuk meningkatkan kadar hara. Cara mengatasi lalat buah bisa juga dengan lem ajaib.
Cara Memanen Cabe
Tahap ini adalah yang ditunggu oleh banyak petani cabe. Tanaman cabe bisa dipanen setelah berusia sekitar 80 – 90 hari. Proses panen cabe tidak secara sekaligus, melainkan berkala. Di sesuaikan dengan permintaan pasar. Sebaiknya panen cabe pada waktu pagi supaya cabe terlihat segar. Tanaman cabe siap panen bisa dipetik cabenya terlebih dahulu yang berwarna merah. Kemudian sisakan cabe berwarna hijau. 1 minggu kemudian cabe hijau tadi berubah menjadi merah dan siap dipanen kembali. Usia produktif cabe rawit lokal bisa mencapai 2 – tahun apabila proses perawatannya baik.Sedangkan usia produktif cabe rawit jenis hibrida hanya bisa bertahan sekitar 8 – 12 bulan saja. Tetapi, ada cara memanen yang lebih efektif demi meningkatkan produktivitas cabe tersebut, yakni sebelum matang buahnya.
4. Cara Menanam Cabe Rawit Hidroponik
Bahan-bahan untuk sistem hidroponik: 1. Cocopit ( serabut kelapa ) 2. Polybag 3. Benih cabe rawit ( Pelita ) 4. AB MIX fase vegetatif ( bisa juga menggunakan AB MIX sayuran daun ) 5. AB MIX fase generatif ( bisa menggunakan AB MIX cabe / sayuran buah) 6. EC Meter ( alat untuk mengukur kepekatan nutrisi ) 7. Pupuk Grow More 10-15-10 Pada fase generatif untuk mencegah bunga rontok bisa menyemprotkan Grow More 10-15-10, dengan dosis 2 gram untuk 1 liter air. Penyemprotan bisa dilakukan 3 hari sekali pagi dan sore hari atau sesuaikan kebutuhan. Berikut langkah-langkahnya;
Semai
Media semai menggunakan cocopit (serabut kelapa) yang dimasukkan ke dalam tray semai. Buka kemasan benih cabe rawit. Dengan bantuan pinset, masukkan benih cabe rawit hijau ke tray semai yang sebelumnya tersiram air bersih, kedalaman benih 0,5 cm. 5 hari setelah semai benih akan berkecambah, tempatkan di bawah sinar matahari langsung 9 hari setelah penyemaian bibit cabe, siramlah menggunakan AB mix vegetatif (sayuran daun) dengan kepekatan EC 1 mS – 1,5 mS
Pindah tanam
21 hari setelah semai bibit cabe rawit hijau pindah ke polybag media tanam menggunakan cocopit. Campur cocopit dengan sekam bakar dengan perbandingan 1 : 1. Setelah pindah tanam cabe rawit hijau masuk pada fase vegetatif, larutkan AB Mix Vegetatif (sayuran daun). Ukur menggunakan EC meter dengan kepekatan nutrisi fase vegetatif EC 2 mS.
Fase vegetatif
7 hari setelah tanam EC 2 mS, siram 2 kali sehari, pagi dan sore hari. Tempatkan tanaman cabe di bawah sinar matahari langsung. Untuk memaksimalkan pertumbuhan cabang utama, buang tunas air yang muncul di sekitar ketiak daun. 14 hari setelah tanam akan muncul bakal bunga, ini menandakan tanaman cabe beralih fase generatif. Larutkan AB Mix khusus cabe, bisa menggunakan AB Mix sayuran buah. Ukur menggunakan EC meter. Kepekatan nutrisi fase generatif EC 2,5 mS. Supaya maksimal lakukan penyiraman 2 kali sehari, pagi dan sore.
Fase generatif
19 hari setelah tanam EC 2,5 mS, tanaman cabe mulai tumbuh dan nampak jelas bakal bunganya. 24 hari setelah tanam EC 2,5 mS, daun tanaman cabe semakin rimbun. 27 hari setelah tanam EC 2,5 mS, semakin banyak bakal bunga yang muncul. 32 hari setelah tanam, daun dan bakal bunga menjadi rimbun. Dan bila perlu untuk mencegah bunga rontok, dapat menyemprotkan dengan Grow More 10-15-10. Dengan dosis 2 gr untuk 1 liter air, semprotkan 3 hari sekali, pagi dan sore sesuai kebutuhan. 42 hari setelah tanam EC 2,5 mS, batang, daun membesar dan mulai terlihat cabe dengan panjang sekitar 2-3 cm. 46 hari setelah tanam EC 2,5 mS, cabe nampak memanjang dan berisi. 49 hari setelah tanam EC 2,5 mS, cabe rawit menampakkan warnanya hijau pekat. 65 hari setelah tanam EC 2,5 mS, cabe rawit hijau berwarna kemerahan sudah mulai bisa dipanen. Sebenarnya, cara menanam cabe hidroponik dalam botol merupakan cara paling mutaakhir. Langkahnya pun tergolong mudah, dan tentu lebih irit biaya. Demikian 4 cara menanam cabe menurut indotim.net. Silakan mampir ke blog kami untuk mendapatkan informasi lainnya terkait tanaman cabe dan pentingnya pertanian secara organik.