Odor Issue Forces Temporary Shutdown of Chemical Plant in Cilegon

indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Paparan bau menyengat membuat warga Cilegon, Banten, pusing dan muntah-muntah. Bau menyengat yang mengganggu warga itu diduga berasal dari pabrik kimia.

Aroma yang menyengat dan mengganggu pernapasan muncul pada Sabtu (20/1/2024) dini hari. Bau menyengat tersebut menyebar dengan cukup luas.

Warga di 3 kecamatan di Cilegon mengalami dampak dari aroma menyengat, yaitu di Ciwandan, Citangkil, dan Grogol. Aroma tersebut menyebar di udara dan mirip bau bahan kimia.

“Bau dari pabrik itu sangat menyengat. Bau ini masih tercium hingga sekarang. Mulai dari malam (ketika bau tercium), pada pagi ini banyak anak-anak (SD) yang muntah,” ujar seorang warga Ciwandan bernama Sanwani saat dimintai konfirmasi, Sabtu (20/1).

Sekolah dasar di Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, dilaporkan mengalami insiden muntah-muntah akibat bau menyengat yang menyengat. Situasi ini juga dirasakan oleh warga lingkungan Tegal Ratu yang mengeluhkan bau yang tak tertahankan.

360 Orang Terdampak

Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon, Banten, mencatat bahwa ada 360 warga di 3 kecamatan yang terdampak bau menyengat dari pabrik kimia PT Chandra Asri. Saat ini, 4 orang masih dirawat di RSUD Cilegon.

“Yang terdampak (di kecamatan) Ciwandan 106, Grogol 190, Pulomerak 36, dan Citangkil 25 orang. Terus ada tambahan lagi hari ini 3 orang. Yang terdampak laki-laki 98 dan perempuan 262,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon drg. Ratih Purnamasari kepada wartawan pada hari Senin (22/1).

Ratusan orang terkena dampak bau menyengat dari pabrik kimia di Cilegon. Kabar terbaru menyebutkan bahwa sebanyak 360 orang terpengaruh oleh kejadian ini. Menurut Ratih, juru bicara dari pihak berwenang, 4 orang masih dalam perawatan di rumah sakit.

READ  Sayonara Elite-elite PDIP Melepas Maruarar Sirait

Kata DLH Cilegon

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cilegon, Sabri, mengatakan bau tersebut berasal dari PT Chandra Asri Petrochemicals. Pabrik kimia itu sedang melakukan flaring (pembakaran gas).

“Informasi terbaru yang diperoleh masyarakat adalah bahwa Chandra Asri sedang melakukan flaring, dan inilah yang kami sedang melihat efeknya terhadap masyarakat sekitarnya,” kata Sabri.

Pihak kami mendapatkan informasi bahwa bau tersebut tercium hingga wilayah Bojonegara di Kabupaten Serang. Wilayah ini merupakan daerah perbatasan antara Cilegon dengan Kabupaten Serang di bagian utara.

“Tadi sudah sampai Gerem, selanjutnya Palm Hills, sekitar Bojonegara juga mendapatkan informasi masuk, kemudian wilayah Citangkil juga mendapatkan laporan,” katanya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Pabrik Ungkap Sebab Bau Penyengat

Pabrik kimia milik PT Chandra Asri di Cilegon mengungkapkan bahwa bau menyengat yang terjadi disebabkan oleh pembakaran gas melalui cerobong akibat kondisi darurat. Perusahaan menjelaskan bahwa pabrik plastik dan karet ini mengalami gangguan.

“Kemarin itu ada force majeure, mendadak gitu, jadi kita lakukan action yang tercepat dan terbaik yang bisa kami lakukan,” kata Direktur Legal External Affairs & Circular Economy, Edi Rivai, ke wartawan pada Senin (22/1).

Menurut pihak terkait, pelepasan gas melalui cerobong pabrik kimia di Cilegon telah dilakukan sesuai dengan standar operasional yang berlaku ketika terjadi kondisi darurat. Proses pembuangan gas melalui cerobong dilakukan secara otomatis sesuai dengan sistem yang dimiliki oleh Chandra Asri, perusahaan tersebut.

“Terkait dengan kejadian, CAP memiliki sistem terkini jadi saat kejadian adanya flare secara otomatis langsung mengendalikan kondisi tersebut. Memang itu satu SOP sudah mapan dan standar internasional,” kata dia.

Pabrik Tutup Sementara

PT Chandra Asri menghentikan sementara kegiatan operasionalnya setelah bau menyengat menyebar hingga membuat warga sekitar mual dan muntah. Penghentian itu dilakukan sampai kondisi dinyatakan aman.

READ  Ganja dan Kokain Berisi Ratusan Kilo Gagal Diselundupkan ke Indonesia

“Masih berhenti. Kita pastikan kesehatan, keselamatan untuk karyawan, masyarakat, dan kita semua,” kata Edi Rivai.

Dalam artikel ini, disebutkan bahwa pabrik kimia di Cilegon melakukan penyetopan sementara operasional mereka akibat adanya bau menyengat yang mengganggu lingkungan sekitar. Perusahaan tersebut saat ini sedang melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti dari kegagalan alat produksi yang menyebabkan munculnya bau tersebut.

Pemerintah bersama kepolisian sedang melakukan investigasi terhadap bau menyengat yang berasal dari pabrik kimia di Cilegon. Sebagai langkah pencegahan, pabrik tersebut sementara waktu dihentikan operasionalnya.

Kesimpulan

Pabrik kimia PT Chandra Asri di Cilegon mengalami penyetopan sementara operasional akibat bau menyengat yang mengganggu warga sekitar. Pada Sabtu dini hari, aroma tersebut mulai tercium dan menyebabkan warga mengalami mual dan muntah. Dinas Kesehatan mencatat ada 360 warga yang terdampak oleh bau tersebut, dan 4 orang masih dirawat di rumah sakit. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Cilegon menyatakan bahwa bau tersebut berasal dari flaring yang dilakukan oleh PT Chandra Asri, sementara pabrik tersebut menjelaskan bahwa bau tersebut disebabkan oleh pembakaran gas akibat kondisi darurat. Pabrik tersebut telah dihentikan sementara operasionalnya hingga kondisi dinyatakan aman.