Siapa Erick Thohir di Daftar Merah? Temukan Penjelasannya di Indonesia Re

indotim.net (Senin, 11 Maret 2024) – Menteri BUMN Erick Thohir berencana memanggil 6 BUMN minggu depan terkait masalah transparansi publik. Salah satunya adalah PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau yang dikenal dengan nama Indonesia Re, yang tercatat dalam daftar rapor ‘merah’.

Indonesia Re memastikan komitmennya terhadap keterbukaan dan transparansi informasi kepada publik, sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku. Hal ini tercermin melalui penerbitan bagian khusus di situs perusahaan yang berisi informasi yang harus disampaikan kepada publik, mulai dari laporan tahunan, laporan keuangan, hingga informasi penting lainnya yang relevan bagi seluruh pihak terkait perusahaan.

Selain itu, sejak tahun 2022 hingga 2024, Indonesia Re telah beberapa kali meraih penghargaan dalam hal keterbukaan informasi publik dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Meskipun demikian, Indonesia Re mengakui masih terdapat kekurangan yang perlu ditingkatkan dan terus berusaha untuk memberikan akses yang memadai dan mudah bagi masyarakat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

“Keterbukaan informasi adalah hal penting bagi kami. Kami menerima hasil review pihak ketiga dengan baik dan kami komitmen untuk memenuhi serta melengkapi informasi publik yang diperlukan oleh stakeholder,” kata Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, dalam keterangannya pada Senin (11/3/2024).

Sebelumnya, Erick Thohir telah menyatakan rencananya untuk memanggil 6 BUMN pada minggu depan. Alasannya adalah karena keenam BUMN tersebut belum sepenuhnya terbuka kepada publik.

“Tolong catat Pak sesmen, BUMN-BUMN yang tadi masih merah-merah minggu depan dipanggil. Minggu depan dipanggil, ini direksinya kenapa,” ungkap Erick dalam agenda BUMN Corporate Communnications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2024 di Tenis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/3).

Erick menjelaskan bahwa Kementerian BUMN sedang mendorong transparansi di semua BUMN dan anak usahanya agar terbuka untuk publik. Ini bertujuan agar masyarakat lebih mudah mengakses informasi yang dibutuhkan.

READ  Menggugat Praperadilan, MAKI Desak KPK Tahan Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Eddy Hiariej

“Apakah memang ingin tertutup? Nggak bisa. Tadi sudah disampaikan check and balances di keterbukaan (informasi) harus terjadi. Jadi saya masih kecewa dengan tadi ada beberapa saya tulis. Tolong ke depan saya panggil direksinya,” tegasnya.

Erick Thohir telah mengungkapkan daftar 6 BUMN yang akan dipanggil pada minggu depan. Keenam perusahaan tersebut adalah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), PT Inalum, PT ASABRI (Persero), PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero), Perum BULOG, dan PT Danareksa (Persero).

“Enam. Jumlahnya adalah enam. Inalum, Asabri, Bulog, Reasuransi, Bahana Pemulihan Usaha Indonesia, Danareksa,” ungkap Erick.

Kesimpulan

Menteri BUMN Erick Thohir berencana memanggil 6 BUMN minggu depan terkait transparansi publik, termasuk PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) yang masuk dalam daftar rapor ‘merah’. Meskipun Indonesia Re telah menunjukkan komitmen terhadap keterbukaan informasi, Erick Thohir tetap menegaskan pentingnya transparansi bagi semua BUMN dan anak usahanya demi memudahkan akses informasi bagi masyarakat.