Houthi Siapkan ‘Kejutan Militer’ di Laut Merah, Apa Itu?

indotim.net (Jumat, 01 Maret 2024) – Kelompok Houthi telah mengumumkan rencana untuk memberikan “kejutan militer” dalam operasi mereka di perairan Laut Merah. Meskipun mendapat serangan balasan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Inggris, Houthi tetap gigih melancarkan serangan di perairan strategis tersebut.

Menurut laporan dari Reuters dan Al Arabiya pada Jumat (1/3/2024), pernyataan tersebut dikemukakan oleh pimpinan Houthi, Abdul Malik al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan di televisi terkait kendali kelompok Houthi di wilayah penting di Yaman pada Kamis (29/2) waktu setempat.

Pada kesempatan lain, Al-Houthi menegaskan, “Operasi militer kami akan terus berlanjut dan bergerak maju, dan kami memiliki kejutan-kejutan yang tidak diharapkan oleh musuh kami sama sekali.”

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal “kejutan militer” yang akan diberikan Houthi dalam serangannya yang terus berlanjut di Laut Merah dan perairan sekitarnya.

Masuk ke tengah klaim belakangan ini yang melibatkan Houthi yang diduga telah mengerahkan serangan drone dan rudal di Laut Merah, muncul pertanyaan besar tentang apa sebenarnya yang sedang disiapkan oleh kelompok ini.

Houthi telah menyatakan bahwa serangan-serangan yang dilancarkan merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terus diserang oleh militer Israel.

Serangan-serangan yang dilancarkan oleh Houthi di wilayah Laut Merah telah menimbulkan gangguan serius pada lintas pelayaran global. Dampaknya, perusahaan-perusahaan kini terpaksa mencari rute alternatif yang lebih panjang dan mahal melalui perairan sekitar bagian selatan benua Afrika.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Serangan yang terus berlanjut itu juga memicu kekhawatiran bahwa perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan semakin menyebar dan mengganggu stabilitas kawasan Timur Tengah yang lebih luas.

READ  Pegawai Negeri Sipil Diperbolehkan Beristirahat 30 Menit saat Puasa, Hari Jumat 1 Jam

Keberadaan Houthi yang mengklaim telah menyiapkan ‘kejutan militer’ di Laut Merah membawa ketegangan baru di kawasan tersebut. Hal ini menjadi sorotan utama karena dapat berdampak pada stabilitas regional yang sudah rawan.

Washington dan London, dengan dukungan negara-negara sekutu, telah mengintensifkan serangan terhadap posisi Houthi di Yaman sejak beberapa waktu lalu. Serangan yang dilancarkan kedua negara Barat tersebut merupakan bentuk pembalasan atas aksi Houthi yang menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

AS dan Inggris menjelaskan bahwa serangan mereka bertujuan untuk melemahkan kemampuan militer Houthi dalam melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di perairan strategis tersebut.

Kesimpulan

Kelompok Houthi telah mengumumkan rencana untuk memberikan “kejutan militer” di perairan Laut Merah, menimbulkan ketegangan baru di kawasan tersebut. Meskipun Amerika Serikat dan Inggris melakukan serangan balasan, Houthi tetap gigih melancarkan operasi di wilayah strategis tersebut. Dampak serangan Houthi telah mengganggu lintas pelayaran global, memaksa perusahaan mencari rute alternatif yang lebih panjang dan mahal. Kehadiran Houthi dalam konflik juga meningkatkan kekhawatiran akan semakin meluasnya perang di Timur Tengah dan mengganggu stabilitas regional yang sudah rawan.