{Polisi Selidiki Kasus Keracunan yang Menimpa Siswa SD di Cileungsi Bogor}

indotim.net (Jumat, 01 Maret 2024) – Para siswa sekolah dasar (SD) di Cileungsi, Kabupaten Bogor, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi jajanan yang dibeli di sekitar lingkungan sekolah. Kejadian ini membuat kekhawatiran di kalangan orang tua dan pelajar.

Saat ini korban ada 2, pertama kelas 4, kedua kelas 2. Kedua anak SD ini sementara sifatnya masih dugaan, diduga keracunan makanan di sekolah. Kita masih penyelidikan,” kata Kapolsek Cileungsi Kompol Yohannes Redhoi Sighiro kepada wartawan, Jumat (1/3/2024).

Redhoi menyebut gejala keracunan yang dialami korban berupa sakit perut, mual, dan muntah-muntah. Kondisi ini terjadi sejak Minggu (24/2) hingga Selasa (26/2). Kedua korban sempat dibawa ke rumah sakit.

Pada hari Minggu, 25 Februari, korban dibawa ke IGD dan keluarganya menyampaikan bahwa korban merasakan sakit perut dan sakit kepala mulai dari Minggu hingga Selasa tanpa membaik,” ujar Redhoi.

Redhoi mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan sampel jajanan yang diduga sebagai pemicu keracunan. Selain itu, pihaknya juga sedang memeriksa keterangan dari penjual tersebut.

“Saat ini kita sudah mengamankan jajanan yang diduga membuat korban keracunan. Kita juga sedang melakukan pemeriksaan WH, sang penjual. Apakah ini betul akibat keracunan makanan dari jajanan itu, kita tunggu hasil lab,” katanya.

Terpisah, Kepala SDIT Al Mubarokah yang bernama Padma menyatakan bahwa tiga siswa yang menjadi korban. Dua di antaranya telah pulih sedangkan satu siswa lainnya masih dalam tahap perawatan intensif.

Pasca insiden keracunan, pihak sekolah SD di Cileungsi, Bogor, masih menarik nafas panjang. Mereka fokus memantau kondisi para siswa dan memastikan keamanan lingkungan sekolah.

“(Korban) cuma tiga (siswa), yang dua (siswa) itu sudah pulih yang satunya masih dirawat di RS Medika Cileungsi,” kata Padma kepada wartawan.

READ  Wamenlu: Upaya Perdamaian Gaza Harus Dilaksanakan

Situasi di Sekolah Dasar di Cileungsi, Bogor menjadi gaduh setelah sejumlah siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi jajanan di sekitar sekolah. Akibat kejadian tersebut, pihak sekolah bersama dengan orangtua siswa sepakat untuk meminta agar setiap siswa membawa bekal makanan dan minuman sendiri dari rumah.

Selain itu, sebagai tindakan preventif, pedagang jajanan keliling di sekitar sekolah sementara waktu dihentikan untuk berjualan, guna mencegah terulangnya kasus serupa.

“Ya, sementara penjual jajanan di sekitar sekolah kami sudah diminta untuk tidak berjualan dulu di area sekitar sekolah. Selain itu, kami mendorong para siswa untuk membawa bekal makanan dan minuman sendiri,” ujar Kepala Sekolah.

Kesimpulan

Insiden keracunan yang menimpa siswa SD di Cileungsi, Bogor, menjadi perhatian serius bagi orang tua, pelajar, dan pihak berwenang. Dua siswa telah pulih sementara satu masih dalam perawatan intensif. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab keracunan yang diduga berasal dari jajanan di sekitar sekolah. Langkah preventif telah diambil dengan menghentikan sementara penjualan jajanan keliling dan mendorong siswa untuk membawa bekal sendiri dari rumah guna memastikan keselamatan mereka.