Berapa Tinggi Air di Stasiun Pompa Sentiong Pasca Hujan di Jakarta?

indotim.net (Sabtu, 02 Maret 2024) – Hujan yang kerap kali turun di Ibukota Jakarta menyebabkan sebagian daerah terendam banjir. Salah satu upaya untuk mengatasi genangan air adalah dengan membangun stasiun pompa di berbagai titik strategis di Jakarta.

detikcom menelusuri salah satunya, yakni Stasiun Pompa Ancol Sentiong, Jakarta Utara, Sabtu (2/3/2024) sore. Tampak muka air di stasiun pompa ini tidak terlalu tinggi. Terdapat pula alat berat ekskavator yang digunakan untuk mengangkut sampah.

“Ekskavator digunakan untuk mengangkut sampah kemarin. Pada saat itu, tinggi air sempat mencapai titik maksimum. Saat ini, tinggi air sudah mulai surut,” ujar salah satu petugas jaga yang berada di lokasi.

Meskipun hujan telah reda, namun sampah-sampah masih terlihat mengambang di Kali Ancol. Sampah-sampah tersebut terdiri dari botol plastik, ranting pohon, bahkan sampah tekstil.

Diketahui, beberapa wilayah di Jakarta sempat tergenang akibat hujan yang turun dengan waktu yang lama. Genangan air terjadi di beberapa titik yang tersebar di tiap wilayah Jakarta.

Pada Kamis (2/2), Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau Stasiun Pompa Ancol, Jakarta Utara. Pengecekan dilakukan setelah hujan melanda wilayah Ibu Kota hingga menimbulkan genangan di sejumlah titik.

Heru Budi Hartono menyampaikan, “Kami ingin memastikan ketinggian air di Stasiun Pompa Sentiong bisa menampung volume air yang cukup besar untuk mengatasi genangan yang sering terjadi.” Air hujan yang cukup deras membuat sistem drainase di sekitar Stasiun Pompa Sentiong bekerja maksimal untuk mencegah banjir.

Hari ini saya bersama Kepala Dinas Sumber Daya Air memeriksa salah satu titik pompa di Ancol setelah curah hujan Jakarta mencapai 160 milimeter. Hujan terus mengguyur semalam dan cuaca masih mendung hari ini. Kami memastikan semua pompa beroperasi dengan baik,” ujar Heru Budi di lokasi pada Kamis (29/2/2024).

READ  Infografis: Jakarta Ke Mana?

Pada kali ini ketinggian air mencapai 141,7 cm, sedangkan normalnya adalah 80 cm. Meskipun sudah ada tiga pompa yang bekerja dengan kapasitas 15 meter kubik per detik, namun ketinggian air belum juga menurun. Hal ini menunjukkan masih terdapat hujan di sejumlah area tertentu,” paparnya.

Heru menjelaskan bahwa tujuan dari peninjauan kali ini adalah untuk memastikan bahwa pompa baru berfungsi dengan baik. Sejauh ini, terdapat 3 pompa yang diganti dengan pompa baru.

“Sudah ganti baru tiga-tiganya. Hari ini ngecek sekaligus berfungsi dengan baik,” terangnya.

Ditambahkan, “Ketinggian air di sini sudah mencapai 30 cm. Kemungkinan besok akan naik lagi mengingat hujan belum juga reda.”

Pasca hujan deras yang mengguyur Jakarta, tingginya volume air di Stasiun Pompa Sentiong menjadi perhatian utama. Heru, dalam hasil diskusi di lapangan, menyebutkan bahwa beban Kali Ancol masih cukup tinggi. Untuk mengatasi hal ini, pihak terkait akan membangun pompa di Kali Sunter guna mengurangi beban di Kali Ancol.

Jadi rencananya pada tahun 2025 akan dilaksanakan program pemasangan pompa di Kali Sunter untuk mengurangi beban di kawasan Ancol. Rencana ini akan dialokasikan pada anggaran tahun 2025. Evaluasi menyatakan hal tersebut,” paparnya dalam diskusi.

Kesimpulan

Setelah hujan deras melanda Jakarta, tinggi air di Stasiun Pompa Ancol Sentiong menjadi perhatian utama, terutama dengan ketinggian air mencapai 141,7 cm, melebihi tinggi normal 80 cm. Meskipun sudah ada tiga pompa baru yang bekerja dengan baik, ketinggian air belum juga menurun, menunjukkan masih terdapat hujan di sejumlah area tertentu. Untuk mengatasi beban Kali Ancol, rencana program pemasangan pompa di Kali Sunter pada tahun 2025 telah disepakati dalam evaluasi terkait.

READ  100 Rumah di Braga Bandung Tergenang Banjir karena Tanggul Jatuh