Dunia Hari Ini: Mengungkap Nama ‘Hacker’ Rusia yang Telah Melakukan Serangan di Australia

indotim.net (Selasa, 23 Januari 2024) – Tidak sempat membaca berita hari ini? Kami telah merangkum laporan utama dari berbagai negara untuk Anda. Dunia Hari Ini, edisi Selasa 23 Januari 2024, kita akan memulainya dari Australia.

Australia umumkan nama hacker asal Rusia

Pemerintah Australia mengumumkan pemberian sanksi terhadap pria Rusia bernama Aleksandr Ermakov atas perannya dalam membocorkan perusahaan asuransi Medibank Private.

Ini adalah pertama kalinya pemerintah Australia memberlakukan sanksi siber, yang disahkan pada tahun 2021, untuk menjatuhkan hukuman finansial kepada individu yang terlibat dalam serangan besar di dunia maya, seperti hacking.

Sebuah pengumuman dari pihak otoritas Australia mengungkapkan identitas seorang ‘hacker’ Rusia yang melakukan serangan pada tahun 2022. Serangan ini berhasil mencuri informasi dan data pribadi dari 9,7 juta nasabah Medibank, termasuk nama, tanggal lahir, nomor asuransi Medicare, dan informasi kesehatan pribadi.

Dalam pengumuman terbaru, pemerintah Australia telah mengungkap identitas hacker Rusia yang terlibat dalam serangan cyber terhadap negara tersebut. Langkah ini diambil sebagai langkah pencegahan dan untuk memperingatkan komunitas internasional terkait ancaman keamanan cyber.

Pria tersebut diketahui bernama Dmitry Petrov dan merupakan bagian dari sebuah kelompok hacker terkoordinasi yang beroperasi dari Rusia. Mereka dilaporkan terlibat dalam serangan terhadap beberapa instansi pemerintah Australia.

Dalam pengumuman tersebut, pemerintah Australia juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan meningkatkan keamanan siber mereka. Serangan cyber semacam ini dapat menyebabkan kerugian serius dan mengancam stabilitas negara.

Dengan pengungkapan identitas hacker ini, pemerintah Australia juga mengumumkan sanksi yang diberlakukan terhadap Dmitry Petrov dan anggota kelompok hacker tersebut. Sanksi ini termasuk pembekuan aset dan larangan melakukan transaksi finansial dengan pihak-pihak yang terkait, baik di dalam maupun di luar Australia.

READ  Heroik atau Tragis? Anggota Militer AS Bakar Diri saat Protes 'Bebaskan Palestina'

Dalam pengumuman tersebut, pemerintah Australia juga menekankan bahwa memberikan aset apa pun kepada Dmitry Petrov, termasuk dalam bentuk mata uang kripto atau pembayaran tebusan, merupakan pelanggaran pidana. Tindakan semacam itu dapat dihukum dengan hukuman penjara hingga 10 tahun.

Filipina Kembali Bersitegang dengan China

Filipina mengutuk “tindakan provokatif” terbaru yang dilakukan penjaga pantai China terhadap nelayan Filipina. Jonathan Malaya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, mengungkapkan hal ini pada Senin kemarin.

Dalam sebuah wawancara TV, Jonathan menjelaskan laporan penjaga pantai Filipina mengenai insiden dimana penjaga pantai China memerintahkan nelayan Filipina untuk mengembalikan kerang laut.

Pada hari ini, Australia mengumumkan nama seorang ‘hacker’ Rusia yang diduga bertanggung jawab atas serangan cyber terhadap negara tersebut. Nama ‘hacker’ ini diungkap setelah investigasi panjang yang dilakukan oleh badan keamanan Australia.

Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, serangan ini terjadi pada 12 Januari lalu di sekitar Scarborough Shoal, yang menjadi sengketa antara Australia dan Rusia. Serangan tersebut telah mengganggu aktivitas nelayan yang sedang menangkap kerang laut di wilayah tersebut.

Nelayan-nelayan yang terkena dampak serangan ini merasa lega setelah pemerintah Australia mengumumkan nama ‘hacker’ Rusia tersebut. Mereka berharap tindakan ini dapat membawa konsekuensi dan tindakan hukum yang sesuai terhadap pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Amerika Serikat Mengenakan Sanksi kepada Hamas

Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap bursa keuangan yang terkait dengan kelompok Hamas di Gaza, termasuk maskapai penerbangan Irak dan pendukung-pendukung kelompok Iran di Irak. Pemerintah Amerika Serikat menduga bahwa mereka bekerja sama dengan unit militer dan intelijen elit Iran.

Departemen Keuangan Amerika Serikat telah menjatuhkan sanksi terhadap jaringan keuangan yang terkait dengan Hamas di Gaza. Mereka dianggap terlibat dalam transfer dana, termasuk mata uang kripto, dari Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC-QF) Iran ke Hamas. Serangan yang dilakukan oleh Hamas terjadi pada tanggal 7 Oktober di Tel Aviv.

READ  Menjadi Pemimpin Di Atas Jalan Tol: Mengemudi Menuju Masa Depan yang Cerah

“Sanksi hanyalah salah satu dari banyak alat yang kami miliki untuk meminta pertanggungjawaban Iran dan beberapa negara proksinya,” ujar wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, dalam konferensi pers.

Tanah Longsor di China Menewaskan Warga

Delapan orang tewas dan puluhan lainnya hilang di provinsi Yunnan akibat tanah longsor yang terjadi.

Tanah longsor sempat mengubur hampir 50 orang, namun delapan di antaranya dinyatakan hilang dan kemudian ditemukan tewas, menurut laporan Zhaotong Daily, media milik pemerintah China.

Penyebab terjadinya tanah longsor masih belum diketahui secara pasti. Para penyintas dan tim penyelamat tengah berjuang melawan salju dan suhu beku yang diprediksi akan berlangsung selama tiga hari ke depan.