Survei Parpol Indikator: PDIP Unggul dengan 20,7%, Gerindra 16,5%, Golkar Meraih 12,2%

indotim.net (Sabtu, 20 Januari 2024) – Lembaga Indikator Politik Indonesia baru-baru ini merilis hasil survei elektabilitas partai politik menggunakan simulasi surat suara. Menurut survei tersebut, PDI Perjuangan (PDIP) menduduki posisi teratas dengan persentase suara sebesar 20,7%. Di posisi kedua, terdapat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan persentase suara 16,5%, sementara Partai Golongan Karya (Golkar) berada di posisi ketiga dengan persentase suara sebesar 12,2%.

Survei yang dilakukan setelah debat ketiga pilpres pada periode 10-16 Januari 2024 menunjukkan hasil berikut. Survei ini melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia.

Survei ini dilakukan dengan menggunakan metode wawancara tatap muka. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kesalahan sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%.

Peneliti Utama Indikator, Hendro Prasetyo, menjelaskan alasan diadakannya survei yang menggunakan surat suara. Menurutnya, simulasi dengan surat suara merupakan metode yang paling mendekati fakta.

“Ini merupakan simulasi yang paling mendekati fakta dalam pemilu legislatif, di mana pemilih akan memilih partai atau calon partai, atau keduanya, secara simultan dalam satu lembar surat suara. Oleh karena itu, simulasi surat suara seharusnya lebih merepresentasikan pilihan warga,” ujar Hendro dalam rilis virtual, Sabtu (20/1/2024).

Berikut adalah hasil lengkap elektabilitas partai politik menurut survei Indikator Politik dengan menggunakan simulasi surat suara:

Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga Indikator, hasilnya menunjukkan bahwa dalam peringkat parpol terkini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapatkan dukungan sebanyak 20,7%, sementara Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mendapatkan 16,5%, dan Partai Golongan Karya (Golkar) mendapatkan 12,2%.

Hasil survei juga menunjukkan peringkat partai lainnya seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 9,2%, Partai Nasional Demokrat (NasDem) dengan 6,1%, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 6,1%, Partai Demokrat dengan 6,0%, Partai Amanat Nasional (PAN) dengan 5,6%, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan 2,2%, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 1,5%, Partai Perindo dengan 0,7%, Partai Gelora dengan 0,4%, Partai Buruh dengan 0,3%, Partai Hanura dengan 0,2%, Partai Bulan Bintang (PBB) dengan 0,2%, Partai Ummat dengan 0,2%, Partai Garuda dengan 0,1%, Partai Keadilan Nusantara (PKN) dengan 0,1%, dan 11,6% responden mengaku tidak mengetahui partai mana yang akan mereka pilih.

READ  BNPB: Catatan Bencana 2023, Ada 4.940 Kejadian, 267 Nyawa Melayang

Kesimpulan

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai politik menggunakan simulasi surat suara. Hasilnya menunjukkan bahwa PDIP mendapatkan persentase suara tertinggi yaitu 20,7%, diikuti oleh Gerindra dengan 16,5% dan Golkar dengan 12,2%. Survei ini melibatkan 1.200 responden dari seluruh provinsi di Indonesia dan dilakukan menggunakan metode wawancara tatap muka. Simulasi dengan surat suara dianggap paling dekat dengan fakta dalam pemilu legislatif, sehingga hasilnya dianggap mewakili pilihan warga. Selain itu, survei juga menunjukkan dukungan dari partai-partai lainnya dengan persentase yang beragam.