Anies Membuka Tabir: Fakta Beras Mahal, Petani Miskin, dan Mafia

indotim.net (Senin, 22 Januari 2024) – Calon Presiden Nomor urut 1 Anies Baswedan menyelenggarakan kampanye terbuka di GOR Parung, Bogor, Jawa Barat. Dalam sambutannya, Anies sempat menyinggung soal pembayaran massa dan membahas mengenai kesejahteraan petani.

Dalam sambutannya, Anies menyatakan dukungannya terhadap para pejuang perubahan untuk Indonesia. Di depan para pendukungnya, Anies memberikan orasi yang membangkitkan semangat mereka.

“Kami berkumpul di sini bukan hanya untuk memenuhi GOR, bukan hanya sekadar bertatap muka. Kami berkumpul di sini karena kami ingin menyampaikan pesan kepada semua orang bahwa Republik ini membutuhkan perubahan. Para peserta yang hadir di sini adalah mereka yang memperjuangkan perubahan untuk Indonesia,” ujar Anies di GOR Parung, Bogor, Senin (22/1/12024).

Anies kemudian mengajukan pertanyaan kepada para pendukung yang hadir, yang sebagian besar adalah wanita. Anies menanyakan apakah ada yang membayar mereka untuk hadir.

“Ada yang bayaran, disini? Tidak ada yang dibayar datang disini. Saat saya mendatangi lokasi saya perhatikan, ada tidak yang dibayar untuk datang ke sini,” kata Anies kepada pendukungnya di GOR Parung, Bogor, Senin (22/1/2024).

“Memang rupiah bisa mengumpulkan orang, tetapi rupiah tidak bisa membangkitkan semangat seperti yang ada di GOR ini. Yang ada di sini adalah orang penuh semangat, dan semangat itu tidak bisa dibeli, semangat itu tidak bisa dijual, semangat itu berasal dari hati, berasal dari keyakinan, berasal dari kebersihan,” tambah Anies yang disambut riuh oleh pendukungnya.

Anies menyampaikan bahwa meskipun harga bahan pokok seperti beras menjadi mahal, namun masih banyak petani yang hidup dalam kondisi miskin. Menurut Anies, perubahan yang diperlukan untuk memperbaiki situasi ini tidak dapat dilakukan tanpa adanya kewenangan yang cukup.

READ  Cek Sembako Murah Jakarta, Heru Budi: Inilah Harapannya agar Harga Sembako Tetap Stabil

“Kita melihat harga beras yang mahal, namun petani tidak merasa sejahtera. Jika petani benar-benar mendapat harga yang tinggi, saya yakin ibu-ibu petani akan rela. Permasalahannya adalah, kita membayar mahal untuk beras, namun petani menjual gabah dengan harga murah. Ada mafia yang beroperasi di sini, apakah mereka harus dibiarkan? Apa yang seharusnya dilakukan untuk memberantas mereka?,” ujar Anies.

“Untuk melakukan perubahan, diperlukan kewenangan. Tanpa itu, kita hanya bisa mengeluh. Kita tidak dapat melakukan perubahan. Kewenangan tersebut akan ditentukan pada tanggal 14 Februari. Kita diberikan kesempatan untuk menentukan kepada siapa kewenangan akan diberikan,” ujar Anies.

Kesimpulan

Dalam kampanye terbukanya di GOR Parung, Bogor, Anies Baswedan menyampaikan pesan tentang pentingnya perubahan untuk Indonesia. Ia menekankan bahwa semangat dan keyakinan bukanlah sesuatu yang bisa dibeli dengan uang. Anies juga menyuarakan kekhawatiran terhadap ketimpangan harga beras yang membuat petani miskin, dan menyoroti keberadaan mafia dalam perdagangan beras. Menurutnya, perubahan yang diperlukan membutuhkan kewenangan yang cukup dan kesempatan untuk menentukan nasib pada tanggal 14 Februari.