indotim.net (Senin, 04 Maret 2024) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan terus memberikan dukungan untuk pengendalian pangan, terutama menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Salah satu bentuk dukungan tersebut adalah pembentukan dana siaga khusus bagi Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, mengungkapkan bahwa pihaknya akan membentuk dana siaga guna memastikan anggaran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tersedia untuk intervensi pasokan dan harga pangan.
Pemerintah bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah mempertimbangkan pembentukan dana siaga guna memastikan Bapanas memiliki anggaran untuk melakukan intervensi terkait ketersediaan pasokan dan harga pangan. Langkah ini diambil untuk mendukung Bulog dan ID Food,” ungkap Isa dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa & Idul Fitri 2024 di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Senin (4/3/2024).
Selain itu, dukungan juga diberikan kepada Bulog dan ID Food untuk memastikan keduanya mendapat dukungan pembiayaan dari perbankan terutama Himbara. Kepastian akses permodalan kepada keduanya dinilai penting untuk melakukan berbagai tindakan secara tepat waktu guna building stock.
Upaya menjaga ketahanan pangan terus dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Salah satunya adalah dengan merencanakan pembentukan Dana Siaga yang ditujukan untuk Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Industri Pangan (ID Food).
Dalam hal ini, Kementerian Keuangan akan memberikan subsidi bunga untuk pinjaman yang diperoleh oleh Bulog dan ID Food. Selain itu, akan diberikan jaminan jika memang diperlukan untuk menjamin pinjaman kedua badan usaha milik pemerintah tersebut, seperti dijelaskan oleh narasumber terkait.
Tak hanya itu, Kementerian Keuangan juga berkomitmen untuk mempercepat penggantian biaya subsidi bagi Bulog dan ID Food. Proses penggantian biaya tersebut akan melalui verifikasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dalam tata kelola yang ditetapkan.
Menurutnya, “Kita ingin melakukan penggantian biaya bagi keduanya secara cepat. Untuk itu kita bekerja sama dengan BPKP yang biasanya menjadi auditor atau verifikator kegiatan-kegiatan pendistribusian atau keperluan pengendalian harga, penyediaan pasokan dan sebagainya,” ucapnya.
Isa mendorong Bulog dan ID Food untuk membangun tata kelola yang terencana dengan baik, terutama dalam hal dokumentasi dan pencatatan. Langkah ini diharapkan dapat memudahkan serta mempercepat proses verifikasi dan audit yang dilakukan oleh BPKP.
“Uang tidaklah tidak terbatas, selalu ada batasnya,” kata Isa. “Karena ada batasnya, kita ingin melakukannya secara efektif dan efisien dengan membangun mekanisme-mekanisme yang semakin memudahkan bagi penyediaan maupun pendistribusian bahan pangan. Tetapi tata kelolanya harus semakin terjaga dengan baik.”
Kesimpulan
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus memberikan dukungan untuk pengendalian pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2024 dengan pembentukan dana siaga khusus bagi Badan Pangan Nasional (Bapanas), subsidi bunga untuk pinjaman Bulog dan ID Food, serta upaya mempercepat penggantian biaya subsidi dengan tata kelola yang baik. Langkah-langkah ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan pasokan dan harga pangan serta mendukung efektivitas dan efisiensi dalam penyediaan dan distribusi bahan pangan.