Berita Inspiratif! Kisah Sukses Ayah dan Anak Lulus Universitas Indonesia

indotim.net (Senin, 11 Maret 2024) – Proses wisuda bukan hanya menjadi momen kebanggaan bagi diri sendiri, tetapi juga bagi keluarga. Namun, saat dua anggota keluarga bisa meraih wisuda secara bersamaan, momen tersebut menjadi lebih istimewa.

Seperti yang dirasakan oleh Ari Wahyudi Hertanto dan Haura Fatima. Ari adalah ayah dari Haura dan mereka baru saja melakukan wisuda di Universitas Indonesia (UI), Sabtu (2/3/2024) lalu.

“Momen wisuda bersama anak merupakan rezeki yang luar biasa. Kesempatan ini mungkin tidak akan berulang. Saya hanya bisa bersyukur, alhamdulillah, tanpa direncanakan, jalannya memang harus seperti ini. Akhirnya, bisa sama-sama menamatkan studi hingga selesai,” kata Ari, dikutip dari laman UI, Sabtu (9/3/2024).

Tak Banyak Mahasiswa yang Tahu Mereka Ayah-Anak

Ari sendiri merupakan dosen di Fakultas Hukum (FH) UI dan baru lulus program S3. Sementara Haura, baru saja menamatkan S1-nya di fakultas yang sama yakni FH.

Meski mereka bertemu sebagai dosen dan mahasiswa di kelas, tapi tak banyak yang tahu bahwa mereka punya hubungan ayah dan anak. Ari menanamkan pada anaknya agar tidak membawa nama keluarga saat menempuh pendidikan di UI.

Terlepas dari hubungan keluarga mereka, mereka tetap berinteraksi layaknya dosen dan mahasiswa di kelas. Hal ini membuat keduanya terlihat profesional di mata rekan-rekan sekelas.

Oleh karena itu, sebagai ayah Ari sangat bangga kepada Haura karena ia mampu lulus tanpa campur tangannya dan meraih predikat IPK cum laude yakni 3,63. Selama berkuliah, Ari hanya mengarahkan kepada sang anak mengenai kariernya ke depan.

“Dia harus bisa membuat jalannya sendiri. Namun, beratnya adalah saya harus bisa memberikan teladan yang baik agar yang diambil dari saya adalah hal-hal yang positif,” ujar Ari.

READ  Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Istrinya Disangka Menerima Suap

Hampir Semua Keluarga adalah Dosen

Ari menuturkan bahwa kekompakannya dengan Haura sangat dipengaruhi oleh latar belakang keluarga yang gemar belajar dan menjadi pengajar. Sebagian besar anggota keluarga Ari, termasuk saudara-saudaranya, turut serta dalam mengajar di UI.

“Keberadaan saya di FH sebetulnya melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh ayah saya, Wahyono Dharmabrata yang merupakan Guru Besar di FHUI. Ayah saya 8 bersaudara, 7 di antaranya merupakan dosen, 6 di UI dan 1 di UGM. Jadi, darah kuning memang sudah mengalir di keluarga kami,” ujarnya.

Ketertarikan Ari terhadap ilmu hukum turut dirasakan oleh anaknya, Haura mengaku pilihannya mengambil bidang hukum tidak terlepas dari figur ayah dan kakek.

Hal ini menjadi sebuah cerita yang memperlihatkan kekompakan dan kesamaan minat antara ayah dan anak. Ari yang telah meraih kesuksesan dalam dunia hukum, mampu menginspirasi Haura untuk mengikuti jejaknya. Keberhasilan keduanya lulus dari Universitas Indonesia dalam waktu bersamaan, semakin mengokohkan ikatan batin yang erat di antara keduanya.

Dalam penelitiannya, Haura fokus pada permasalahan yang kerap dialami oleh buruh kapal. Ia melakukan perbandingan mengenai pembuatan peraturan oleh perusahaan dan penerapannya di lapangan.

Sementara itu, Ari mengambil topik yang lebih sederhana tetapi mendalam. Ia melakukan riset seputar kehidupan para lansia yang kurang diapresiasi, dan jarang disorot undang-undang.

Dalam proses risetnya, Ari banyak melakukan wawancara dengan para lansia di panti jompo. Dari wawancara tersebut, Ari merasa terpanggil untuk menyuarakan kepedulian terhadap kelompok lansia ini.

Setelah meraih kelulusan dari Universitas Indonesia, Ari dan Haura kini siap melangkah ke babak baru dalam kehidupan mereka. Ini bukan sekadar capaian pribadi, tetapi juga momentum kebersamaan yang luar biasa antara ayah dan anak ini.

READ  Pagar Taman Roboh Akibat Baliho, Bawaslu DKI Bantah Tempat Pasang APK

Dalam perjalanan panjang menuju gelar sarjana, keduanya telah mengalami berbagai lika-liku, tetapi tetap kompak dalam tekad dan semangat untuk meraih mimpi. Semangat belajar dan berkarya yang mereka tanamkan satu sama lain menjadi energi positif yang mendorong mereka melewati setiap rintangan.

Ari pun berharap agar Haura tetap semangat dan berjuang untuk mewujudkan impian-impian lain yang masih menanti di masa depannya. Dengan penuh keyakinan, mereka berdua mengarahkan tekadnya untuk terus fokus pada penelitian, kajian, dan pengembangan ilmu pengetahuan demi perubahan yang lebih baik di masyarakat.

Kesimpulan

Proses wisuda bersama antara seorang ayah dan anak, Ari Wahyudi Hertanto dan Haura Fatima, dari Universitas Indonesia menjadi momen istimewa yang memperlihatkan kekompakan dan kesamaan minat di antara keduanya. Kesuksesan mereka tidak hanya sebagai capaian pribadi, tetapi juga sebagai momentum kebersamaan yang luar biasa. Dalam perjalanan panjang menuju gelar sarjana, mereka mengalami lika-liku namun tetap kompak dalam tekad dan semangat untuk meraih mimpi. Semangat belajar dan berkarya yang mereka tanamkan satu sama lain menjadi energi positif yang mendorong mereka melewati setiap rintangan, dengan harapan agar Haura tetap semangat dan berjuang untuk mewujudkan impian-impian lain di masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.