indotim.net (Selasa, 27 Februari 2024) – Cina merupakan pasar terbesar di dunia untuk kendaraan listrik, dengan model-model premium dari Tesla dan perusahaan lokal BYD yang sering terlihat di kota-kota besar di negara ini.
Namun, di beberapa daerah yang masih terbelakang, kendaraan ramah lingkungan semakin populer, terutama Wuling Hongguang Mini. Mobil mini ini hadir dalam desain dua pintu dengan harga jauh lebih terjangkau.
Mobil listrik yang paling diminati di Cina telah terjual lebih dari 1,2 juta unit hingga saat ini, terutama di kota-kota kecil untuk konsumen dengan pendapatan rendah.
“Mobil ini kecil dan nyaman, mudah diparkir dan diisi dayanya, serta harganya murah – itulah mengapa saya memilihnya,” kata seorang pengemudi bermarga Cao kepada AFP saat ia memasukkan tas belanja ke dalam kendaraannya di Liuzhou, di wilayah Guangxi selatan.
Pria berusia 47 tahun itu menjelaskan bahwa mobil listrik mini ini terutama digunakan untuk mengantar jemput anak-anak, berbelanja bahan makanan, dan pergi ke kantor.
Namun, mobil listrik mini produksi lokal tersebut ternyata berhasil menembus pasar. Tidak hanya itu, pemerintah setempat juga telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung, seperti stasiun pengisian daya, tempat parkir dengan diskon, serta kebijakan spesial bagi para konsumennya.
Tang Wenhui, seorang programmer berusia 23 tahun, mengungkapkan bahwa ketika memutuskan untuk membeli sebuah Wuling baru dengan harga 60.000 yuan (sekitar Rp129 juta), hampir tidak ada pertimbangan terkait manfaat lingkungan. Biaya pembelian mobil tersebut setara dengan gaji yang diterimanya dalam setahun.
Setelah melalui beberapa pembicaraan, Wenhui menemukan solusi yang tepat untuk kebutuhannya.
“Saya hanya ingin sesuatu yang bisa membawa saya berkeliling kota… tidak perlu bepergian jauh,” kata Wenhui.
Sebagai lulusan baru, perkembangan ini membuat hidup saya sedikit lebih mudah. Saya tidak perlu repot mencari transportasi umum yang kadang tidak teratur.
Aksesori yang Bergaya
Menurut spesifikasi perusahaan, Hongguang Mini terbaru memiliki panjang sekitar tiga meter dan lebar kurang dari 1,5 meter yang dapat menampung empat orang dengan baterai lithium yang dapat berjalan hingga 215 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Mobil listrik kompak ini juga dilengkapi dengan teknologi canggih yang membuatnya semakin diminati di tengah masyarakat. Desainnya yang modern dan fungsional membuatnya sangat cocok untuk digunakan di perkotaan yang padat.
Harganya mulai dari 41.800 yuan (sekitar Rp129,5 juta), tetapi edisi yang lebih tua dijual dengan harga sekitar 30.000 yuan (sekitar Rp60 juta) – seperdelapan dari harga Model 3 andalan Tesla.
Wuling bukan satu-satunya pemain di sektor ini, dengan produsen mobil domestik Dongfeng Motor, Chery, dan Geely yang semuanya memproduksi mobil listrik mini mereka sendiri.
Apa yang membuat mobil listrik mini begitu populer di tengah masyarakat China yang miskin?
Dalam hal ini, Wuling berhasil menciptakan daya tarik sendiri dengan adanya komunitas penggemar perempuan muda yang menyebut diri sebagai “Wuling girls”.
Mobil-mobil tersebut memiliki desain yang sangat lucu dengan warna merah muda pastel dan kuning lemon, serta edisi yang diberi nama berdasarkan kue-kue Prancis dan konsol game Jepang. Banyak pembeli bahkan rela mengeluarkan biaya tambahan untuk memodifikasi mobil mereka dengan corak polkadot berwarna cerah, garis-garis, dan tokoh kartun anime yang imut.
Seperti mobil merah delima milik Cao dihiasi dengan stiker putih besar berbentuk Mickey Mouse di samping stiker kecil karakter kartun lainnya.
Mobil listrik mini yang semakin populer di China sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di kota-kota miskin. Masyarakat, terutama para pedagang kecil, mulai beralih menggunakan mobil listrik mini sebagai sarana transportasi mereka.
“Saya merasa ini lucu,” ujar Cao kepada AFP, ditemui saat sedang mengisi ulang baterai mobilnya di tepi sungai. Ia menambahkan bahwa teman-temannya juga melakukan hal yang sama.
Tu Le, pendiri konsultan Sino Auto Insights, menjelaskan bahwa harga yang terjangkau membuat mobil listrik mini banyak diminati, terutama oleh penduduk di kota-kota kecil. Menurutnya, kendaraan ini kerap dijadikan bukan hanya sebagai alat transportasi, melainkan juga sebagai aksesori gaya yang semakin populer.
Menurut sumber yang sama, mobil listrik mini ini menjadi pilihan utama di kota-kota miskin di China. Dengan harga yang terjangkau, masyarakat dapat dengan mudah memiliki kendaraan untuk keperluan sehari-hari.
Memimpin sektor industri
Cina melihat kendaraan energi baru sebagai industri yang sedang berkembang sambil meningkatkan dukungan negara untuk menjadikan ekonominya lebih mandiri dan berbasis manufaktur kelas atas.
Sektor ini juga merupakan bagian penting dari komitmen Beijing untuk menekan emisi karbon dioksida yang menjadi penyebab pemanasan global mencapai puncak pada tahun 2030 dan menuju nol pada tahun 2060.
Industri dalam negeri mencapai titik balik ketika BYD, perusahaan raksasa asal Cina, menggeser Tesla milik Elon Musk sebagai penjual mobil listrik terbesar di dunia pada kuartal keempat tahun lalu.
Keberhasilan BYD ini tidak lepas dari strategi mereka yang berfokus pada mobil listrik mini yang harganya terjangkau. Hal ini menjadi angin segar bagi masyarakat di kota-kota miskin di China yang kini semakin banyak melirik mobil listrik sebagai solusi transportasi sehari-hari.
Namun, mobil-mobil kelas bawah seperti Hongguang Mini “sangat penting bagi pasar Cina,” kata Tu dari Sino Auto Insights.
Beberapa calon pembeli secara online mengungkapkan kekhawatiran terkait keamanan mobil-mobil ini. Mereka merujuk pada konstruksi yang ringan, kurangnya kantung udara, dan fitur-fitur lama yang dimiliki mobil-mobil tersebut.
Lima tahun sejak pertama kali meluncurkan mobil listrik mini yang terjangkau, Kandi Technologies Group Inc. kini menghadapi tantangan besar. Perusahaan ini harus menyediakan kendaraan hemat energi ke seluruh kota-kota di Cina yang berbeda-beda dari sisi infrastruktur.
Satu dari tantangan terbesar adalah bagaimana menjalankan bisnis yang bergerak cepat meskipun ada proses regulasi yang memakan waktu. Namun, di balik rumitnya proses itu, Kandi tetap optimis terutama setelah meluncurkan sistem penyewaan yang memungkinkan orang meminjam mobil listriknya untuk bepergian dengan harga pun ringan.
Namun, Tu juga menyoroti bahwa mobil-mobil ini turut berperan dalam menekan kecenderungan global menuju kendaraan yang lebih besar dan boros bahan bakar, yang dapat memperparah kemacetan dan polusi udara.
Dan opsi itu “menciptakan pilihan bagi mereka yang tidak akan mampu membeli transportasi mereka sendiri,” katanya kepada AFP.
fr/ha (AFP)
Penjualan mobil listrik mini yang hemat energi mulai merajalela di perkampungan miskin di China. Kendaraan listrik ini menjadi solusi transportasi yang ramah lingkungan dan terjangkau bagi masyarakat di kawasan tersebut.