Alasan Kecelakaan Fatal di Indonesia yang Harus Diwaspadai

indotim.net (Kamis, 07 Maret 2024) – Kecelakaan lalu lintas salah satunya disebabkan perilaku pengendara. Dalam catatan Polri, berikut perilaku pengendara yang sering menyebabkan kecelakaan.

Jumlah kecelakaan di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Bahkan, pada tahun 2023, angka kecelakaan mencapai lebih dari 152 ribu kejadian. Ada beberapa faktor utama yang kerap menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia.

Pada tahun 2023, gagal menjaga jarak aman menjadi penyebab kecelakaan terbesar di Indonesia dengan hampir 50 ribu kejadian sepanjang tahun. Angka ini mencatat rekor tertinggi dibandingkan dengan periode 2021 dan 2022.

Pada tingkat nasional, perilaku menjaga jarak seringkali menjadi penyebab utama kecelakaan. Hal ini disebabkan oleh overspeed yang membuat pengemudi tidak bisa mengerem tepat waktu, sehingga kecelakaan pun terjadi,” jelas Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan dalam acara Gebyar Keselamatan yang ditayangkan di Youtube NTMC Korlantas Polri.

Penyebab kecelakaan terbesar kedua adalah ceroboh terhadap lalu lintas dari depan. Selanjutnya, banyak pengendara juga terlalu ceroboh saat berbelok, melanggar aturan lajur, melakukan manuver menyalip dengan ceroboh, melampaui batas kecepatan, sambil melakukan aktivitas lain, mengabaikan hak jalur pejalan kaki, dan tidak memberi isyarat dengan benar.

Kecelakaan seringkali dipicu oleh kondisi kendaraan yang dikemudikan. Salah satu penyebab utama kecelakaan adalah rem kendaraan yang tidak berfungsi dengan baik.

Selain itu, kemudi yang kurang terampil juga dapat menjadi pemicu kecelakaan di jalan raya. Keadaan ini tentu menjadi perhatian penting dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang sering mengakibatkan kerugian besar.

Lampu tidak berfungsi, kerusakan roda, dan kerusakan sistem kelistrikan kendaraan juga menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.

Menurut data dari Kementerian Perhubungan, kondisi jalan yang buruk juga turut serta dalam meningkatkan risiko kecelakaan di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh minimnya perawatan jalan serta kurangnya pengawasan terhadap infrastruktur jalan.

READ  AHY: Demokrat Berkomitmen Mengusung Agenda Transformasi dan Kemajuan

Bicara jenis kendaraan yang mengalami kecelakaan, motor masih sangat mendominasi. Setidaknya 76 persen kecelakaan melibatkan sepeda motor. Sementara mobil hanya 2 persen, bus 8 persen, truk 10 persen, tidak menggunakan kendaraan bermotor 2 persen, dan jenis lainnya 1,8 persen.

Untuk menekan angka kecelakaan, telah dilakukan berbagai upaya. Mulai dari pengembangan teknologi keselamatan oleh produsen kendaraan hingga pemasangan fitur-fitur keselamatan pada kendaraan itu sendiri. Namun demikian, semua itu tetap memerlukan dukungan dari perilaku pengendara yang patuh terhadap aturan lalu lintas serta penggunaan perangkat keselamatan yang sesuai.

Kesimpulan

Perilaku pengendara yang ceroboh, gagal menjaga jarak aman, dan kurangnya perhatian terhadap kondisi kendaraan menjadi faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Kondisi jalan yang buruk juga turut meningkatkan risiko kecelakaan, dengan sepeda motor masih mendominasi sebagai kendaraan yang paling sering terlibat. Meskipun telah dilakukan upaya pengembangan teknologi keselamatan dan pemasangan fitur keselamatan pada kendaraan, tetap diperlukan kesadaran dan kepatuhan pengendara terhadap aturan lalu lintas untuk mengurangi angka kecelakaan yang mengakibatkan kerugian besar.