indotim.net (Minggu, 03 Maret 2024) – Massa yang sedang melakukan demonstrasi di Kantor KPU Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyerang aparat kepolisian. Akibatnya, tujuh orang berhasil diamankan terkait insiden tersebut.
Protes massa terjadi di Kantor KPU Sinjai, Jalan Bhayangkara, pada saat rekapitulasi suara Pemilu 2024. Aksi ini dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Simpatisan Kassi Buleng yang menolak penghitungan suara ulang untuk TPS di Desa Kassi Buleng, Kecamatan Sinjai Borong.
“Mereka dituduh memaksa untuk masuk ke Kantor KPU Sinjai,” ujar Kasat Reskrim Polres Sinjai AKP Andi Irvan Fachri.
Sementara itu, Kapolres Sinjai AKBP Fery Nur Abdullah menjelaskan, massa awalnya hendak menyampaikan aspirasi terkait rekapitulasi suara Pemilu. Massa dari Kecamatan Sinjai Borong yang datang berjumlah sekitar 80 orang. Situasi pun memanas.
Sebanyak 7 orang yang terlibat dalam aksi demo telah ditangkap oleh polisi. Mereka ditangkap karena diduga melakukan provokasi terhadap massa yang turut serta dalam demo tersebut.
Pada saat demo berlangsung, aparat berhasil mengamankan sejumlah senjata tajam yang diduga akan digunakan oleh massa. Selain itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Parepare, Fery Husain juga mengungkapkan bahwa ditemukan 3 botol berisi bahan bakar dengan sumbu yang merupakan bom molotov.
Kericuhan terjadi saat massa demo menyerang aparat di kantor KPU Sinjai. Sebanyak 7 orang akhirnya diamankan oleh pihak keamanan.
“Barang bukti yang berhasil diamankan termasuk 10 senjata tajam, di antaranya terdapat 3 badik dan 7 parang yang disimpan di dalam mobil. Selain itu, ditemukan juga 3 bom molotov,” jelas Fery, salah seorang anggota kepolisian di lokasi kejadian.
Sebanyak tujuh orang diamankan setelah terjadi aksi demo di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sinjai. Massa demo dilaporkan melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan yang berjaga di lokasi.
Insiden tersebut terjadi di saat suasana sedang tegang, seiring dengan berlangsungnya proses verifikasi dokumen calon yang sedang berlangsung di dalam kantor KPU.
Para saksi mata menyebutkan bahwa massa demo mulai merusak pagar dan menerobos masuk ke dalam kantor. Aparat keamanan yang berjaga tak mampu mengendalikan kerumunan, sehingga terpaksa melakukan penangkapan terhadap beberapa orang yang dinilai sebagai provokator.
Tindakan represif aparat keamanan dalam menanggapi demo tersebut menuai kontroversi di kalangan masyarakat. Banyak yang mengkritisi kinerja aparat yang dinilai terlalu agresif dalam menangani aksi demo yang seharusnya dapat diatasi dengan dialog.
Kesimpulan
Protes massa di Kantor KPU Sinjai berujung pada penangkapan 7 orang oleh aparat kepolisian setelah terjadi penyerangan dan kekacauan. Insiden tersebut menciptakan ketegangan dan kontroversi di kalangan masyarakat terkait respons yang dianggap terlalu agresif dari pihak keamanan dalam menangani demonstrasi tersebut.