indotim.net (Selasa, 27 Februari 2024) – Keluarga santri yang tewas diduga dianiaya seniornya di Pondok Pesantren (Ponpes) di Kediri, Jawa Timur, Bintang Balqis Maulana, mengaku sempat dikelabui pihak ponpes terkait penyebab kematian Bintang. Keluarga mengatakan ponpes sempat menyebut Bintang tewas karena terjatuh di kamar mandi.
“Awalnya dikabarkan meninggal karena terjatuh di kamar mandi. Kami pun kaget. Saya langsung bergegas pulang ke kampung dari Bali,” kata kakak Bintang, Mia Nur Khasanah.
Jenazah Bintang tiba pada Sabtu (24/2) malam. Mia mengaku keluarga curiga kematian Bintang tidak lazim karena ada darah Bintang yang terus mengucur di keranda.
Berawal dari itulah kemudian keluarga meminta jasad korban dibuka.
Permintaan keluarga awalnya sempat dirintangi oleh FTH, sepupunya yang ikut mengantarkan Balqis bersama rombongan ponpes berjumlah 5 orang termasuk FTH.
Menyusul penemuan santri tewas dianiaya di Kediri, kabar “jatuh di kamar mandi” yang diterima keluarga santri menimbulkan reaksi beragam. Hal ini juga membuat kondisi emosional keluarga terganggu.
“Kata sepupu saya, jenazahnya sudah suci. Jadi nggak perlu dibuka (kain kafan) itu. Tapi kami tetap ngotot karena curiga adanya ceceran darah keluar dari keranda. Di situ perasaan saya dan ibu campur aduk,” ungkap Mia.
Akhirnya, pihak keluarga membuka jenazah. Terlihat jenazah memiliki luka lebam di seluruh tubuhnya.
Mia terpukul melihat kondisi santrinya. Tubuhnya dipenuhi luka lebam dan jeratan leher. Hidungnya patah, membuat Mia yakin, “Ini sudah pasti bukan jatuh tapi dianiaya.”
Kabar terbaru mengejutkan datang dari kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang santri di Kediri. Keluarga korban mendapatkan kabar bahwa santri tersebut diduga ‘jatuh di kamar mandi’. Informasi ini menjadi pusat perhatian publik karena banyak pihak menuntut keadilan atas kejadian tragis ini.
Kejadian ini semakin mengundang pertanyaan dan memicu kontroversi di masyarakat. Kasus perlakuan kasar terhadap santri menjadi sorotan penting yang harus diungkap kebenarannya. Simak perkembangan terbaru terkait kasus ini untuk mendapatkan informasi lengkap.
Peristiwa tragis ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih menjaga keamanan dan kesejahteraan anak didik. Menyikapi kondisi ini, diperlukan langkah tegas untuk mengungkap kebenaran demi memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Kesimpulan
Kasus dugaan penganiayaan terhadap seorang santri hingga menimbulkan kematian di Kediri menjadi sorotan publik setelah keluarga korban mengungkapkan kecurigaan terhadap alasan kematian yang disampaikan ponpes. Penemuan luka lebam di tubuh santri menegaskan bahwa kemungkinan itu bukanlah karena jatuh di kamar mandi, melainkan akibat dari tindakan kekerasan. Masyarakat pun menuntut keadilan dan transparansi dalam mengungkap kebenaran kasus ini, sebagai bendegaragar kasus perlakuan kasar terhadap santri dapat terungkap dan mendapatkan keadilan yang semestinya.