indotim.net (Rabu, 06 Maret 2024) – Mungkin Anda pernah menyanyikan lagu atau mendengarkan musik yang terasa ceria, optimis, gembira, dan riang. Nah, kemungkinan saat ini Anda sedang terlibat dengan tangga nada mayor.
Tangga nada adalah urutan not-not musikal yang membentuk dasar bagi pembentukan melodi, harmoni, dan akord dalam musik. Tangga nada biasanya terdiri dari tujuh not yang diatur dalam urutan tertentu berdasarkan interval-interval musikal yang khas, salah satunya tangga nada mayor yang lebih energik. Berikut Penjelasannya.
Pengertian Tangga Nada Mayor
Dikutip dari buku “Teknik Improvisasi Gitar Elektrik” oleh Bernardus Larsokusumo.B, tangga nada mayor adalah urutan nada yang terdiri dari 7 nada.
Nada mayor pada tangga nada memiliki ciri khas pada nada kedua dan ketiga yang masing-masing terletak satu nada di atasnya. Selain itu, jarak antara nada pertama dengan nada ketiga adalah dua nada, inilah yang dikenal sebagai “mayor third”.
Tangga nada mayor terdiri dari 8 notasi yaitu Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do.
Interval musik adalah jarak antara dua nada, baik ke atas maupun ke bawah. Interval memiliki berbagai nama, di antaranya:
1. Unison
2. Minor Second
3. Major Second
4. Minor Third
5. Major Third
- Prime, yaitu interval nada dari nada satu nada ke nada yang sama, contohnya nada do ke do
- Seconde, yaitu interval nada dari nada satu ke nada kedua di atas atau di bawahnya, contohnya nada do ke re
- Ters, yaitu interval nada dari nada satu ke nada ketiga, contohnya nada do ke mi
- Kuartet, yaitu interval lima nada, contohnya nada do ke fa, re ke Sol, dan lain sebagainya.
- Sext, yaitu interval enam nada, contohnya Re-Me-Fa-So-La-Si.
- Septim, yaitu internal tujuh nada dan nada ini merupakan semua nada.
- Oktaf, yaitu interval delapan nada, oktaf menunjukkan pengulangan nada yang sama hanya dalam tingkatan yang lebih tinggi.
Ciri-ciri Tangga Nada Mayor
- Bersifat riang, gembira
- Temponya bersemangat
- Biasanya diawali dan diakhiri nada Do = C
- Melodi yang kuat
- Mempunyai pola interval 1-1-½-1-1-1-½
Rumus Tangga Nada Mayor
Dalam tangga nada mayor, rumus dasar yang digunakan adalah 1-1-½-1-1-1-½. Hal ini sesuai dengan pola interval yang digunakan.
Pada tangga nada mayor, jarak antara satu nada ke nada lainnya memiliki pola yang khas, yaitu 1- 1- ½- 1-1-1- 1-½. Pola ini membentuk tangga nada yang menonjolkan karakteristik suara mayor yang cerah dan optimis.
Di dalam teori musik, terdapat tangga nada mayor yang terdiri dari nada-nada c-d-e-f-g-a-b-c’. Tangga nada ini memiliki ciri-ciri tersendiri yang membedakannya dengan tangga nada minor.
Pada tangga nada mayor terdapat tujuh not (do-re-mi-fa-sol-la-si) serta do’ yang merupakan oktaf dari do awal. Tangga nada mayor adalah urutan not yang memiliki jarak antara setiap derajat sebanyak satu nada.
Untuk memahami interval dengan lebih baik, mari kita pelajari tangga nada C mayor ini:
Dalam tangga nada mayor, perbedaan antara nada utama (tonic) dengan nada lainnya memiliki pola yang tetap. Misalnya, dari C ke D adalah Tone, dari D ke E adalah Tone, dari E ke F adalah semitone, dari F ke G adalah tone, dari G ke A adalah tone, dari A ke B adalah tone, dan dari B ke C adalah semitone.
Ketika belajar tentang tangga nada mayor, penting untuk pertama kali memahami tangga nada C mayor. Dengan memahami tangga nada ini, akan lebih mudah untuk memahami tangga nada mayor lainnya karena pola jaraknya yang sama, hanya berbeda pada nada awalnya.
Perbedaan Tangga Nada Mayor dan Minor
Tangga nada major memiliki urutan interval 1-1-½-1-1-1-½, sementara tangga nada minor memiliki urutan interval 1-½-1-1-½-1-1.
Melodi yang tercipta dari tangga nada mayor memancarkan suasana riang dan gembira, sering dijumpai dalam berbagai genre musik seperti pop, klasik, dan jazz yang mengadopsi tangga nada mayor ini.
Tangga nada mayor memiliki karakteristik yang berbeda dengan tangga nada minor. Nada mayor cenderung memberikan nuansa lebih ceria, riang, dan penuh keceriaan. Musik yang berada dalam tangga nada mayor sering kali terdengar lebih cerah dan optimis. Hal ini membuat lagu-lagu yang menggunakan tangga nada mayor cenderung memiliki kesan yang lebih positif.
Contoh Tangga Nada Mayor dari Lagu Daerah dan Anak-anak
Karena nuansa riang dan ceria yang dimilikinya, banyak lagu daerah dan lagu anak-anak menggunakan tangga nada mayor. Berikut adalah beberapa contoh lagu yang menggunakan tangga nada mayor:
- Yamko Rambe Yamko dari Papua
- Potong Bebek Angsa
- Balonku ada Lima ciptaan A.T mahmud
- Pelangi-pelangi A.T Mahmud
- Abang Tukang Bakso
- Gundul-gundul Pacul
- Anak Kambing Saya