Guru Besar IPDN Ungkap Manfaat Program Makan Gratis Prabowo bagi ASN

indotim.net (Rabu, 06 Maret 2024) – Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Muhadam Labolo menyampaikan pandangannya mengenai keuntungan yang bisa diperoleh Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pelaksanaan program pemberian makan siang dan susu gratis yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto. Tetapi, mengapa hal ini menjadi perbincangan hangat?

Menurut Guru Besar IPDN, ASN adalah pihak yang paling diuntungkan dari program makan gratis yang diusung oleh Prabowo. Hal ini disebabkan karena ASN memegang peranan penting dalam menerjemahkan dan mengawal visi dari setiap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang terpilih. Dalam proses implementasi program tersebut, diperlukan anggaran yang dialokasikan kepada birokrasi.

Awalnya, dalam acara KORPRI Menyapa, Muhadam menjelaskan bahwa demokrasi membawa harapan bagi semua masyarakat. Bagi ASN, salah satu harapan itu adalah terwujudnya janji politik.

“Demokrasi memiliki harapan bagi kita semua. Salah satu harapan bagi ASN adalah bahwa siapapun yang memenangkan pemilihan dan mengambil alih pemerintahan, implikasinya adalah ASN yang paling bisa menikmati semua program tersebut,” ucapnya seperti dilansir melalui YouTube Kementerian Dalam Negeri, pada Rabu (6/3/2024).

Muhadam kemudian mencontohkan salah satu program yang kemungkinan besar terlaksana adalah makan siang dan susu gratis pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai, besar kemungkinan ada anggaran triliunan rupiah dikucurkan kepada seluruh level birokrasi. Pengucuran anggaran untuk menyukseskan program diperkirakan terjadi di beberapa tingkat, mulai dari provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan, bahkan hingga tingkat RT/RW.

“Saya ambil contoh, kalau seorang calon presiden hari ini terpilih dengan program makan siang gratis dan susu gratis, saya mau tanya yang paling diuntungkan siapa? Sudah pasti Aparatur Sipil Negara (ASN). Bapak sudah bisa hitung sekian triliun dibutuhkan harus diteteskan ke bawah. Dia akan singgah di provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan, ketua RW, lalu menetes ke bawah. Tidak mungkin itu tidak ada tetesan untuk pendampingan semua,” ungkapnya.

READ  Ribuan Mantan PNS Teguh Mendukung Ganjar-Mahfud: Suara Pensiunan yang Berpengaruh

Namun, di samping program makan siang dan susu gratis, Muhadam juga mencontohkan berbagai program lain yang mengakibatkan pengeluaran dana hingga ke tingkat terendah birokrasi, seperti bantuan sosial (bansos) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Untuk melaksanakan program-program tersebut, pasti akan ada pemberian dana pendampingan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN).

Selain itu, ASN juga memiliki peran penting sebagai pengimplementasi program-program tersebut di lapangan. Pernyataan ini disampaikan oleh Guru Besar IPDN dalam konteks keberlangsungan visi politik yang telah diungkapkan sebelumnya. Dalam sistem perencanaan nasional maupun daerah, peran ASN tercermin dalam berbagai dokumen strategis seperti RPJMN, RPJPN, RPJMD, dan RKPD.

“Tidak mungkin itu tidak ada tetesan untuk pendampingan semua. Seperti program IBT, program apa itu PKH, program bansos, program BLT, sudah pasti ada dana pendampingan yang mengelola itu ujung-ujungnya ASN, birokrat itu. Jadi positive thinking aja di situ. Siapapun capres yang terpilih misalnya, dengan semua program yang akan mereka kerjakan, ujungnya adalah birokrat,” jelasnya.

“Itu enaknya jadi politisi, tidak perlu sekolah tinggi-tinggi, cukup Sekolah Menengah Umum (SMU)/sederajat, silakan maju sebagai capres, (calon) gubernur, sebagai bupati. Tapi begitu dia terpilih, laku visinya dijual, karena itu politisi itu jualnya mimpi, mimpinya laku yang menerjemahkan mimpi menjadi konkret sampai dengan program dan kegiatan adalah birokrasi, pak. Bapak akan terjemahkan sesuai dengan sistem perencanaan RPJMN, RPJP, RPJMD, sampai RKPD,” sambungnya.

Dalam konteks ini, Muhadam menekankan bahwa para Aparatur Sipil Negara (ASN) perlu memiliki sikap positif. Menurutnya, kemenangan siapapun dalam Pemilu maupun Pilkada akan membawa manfaat bagi mereka. Pasalnya, akan ada peningkatan alokasi anggaran yang bisa dimanfaatkan oleh para ASN.

READ  AHY Bocorkan Perbincangan Rahasia SBY-Prabowo di Cikeas dan Pacitan

Menanggapi program makan gratis yang diinisiasi oleh Prabowo, Guru Besar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menyatakan keyakinannya bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pihak yang paling diuntungkan dari program tersebut.

Dalam sebuah percakapan, dia mengatakan, “Jadi tidak usah negative thinking, positive thinking saja, siapapun yang menang dalam kontestasi ini pasti manfaatnya, benefitnya, itu akan kembali ke dalam birokrasi. Saya yakin birokrasi banyak yang gemuk mengelola. Tetesannya itu loh. Saya yakin untuk, semisal makan siang dan susu gratis, mungkin bapak/ibu sekalian menganggap sesuatu yang jauh, pasti (anggaran) akan menetes ke sana,” pungkasnya.

Kesimpulan

Guru Besar IPDN, Muhadam Labolo, menyoroti manfaat program makan siang dan susu gratis yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Menurutnya, program ini akan memberikan keuntungan besar bagi ASN dalam hal peningkatan alokasi anggaran, implementasi program, dan peran penting dalam menerjemahkan visi politik. Selain itu, Muhadam juga menekankan bahwa kemenangan siapapun dalam kontestasi politik akan membawa manfaat bagi birokrasi, sehingga sikap positif perlu diadopsi oleh para ASN.