Tragis! ABK Meninggal Terombang-ambing di Perairan Muara Angke Jakarta Utara

indotim.net (Rabu, 10 Januari 2024) – Seorang anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Maju Makmur dikabarkan tenggelam di perairan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Korban ditemukan dalam keadaan tak bernyawa di lokasi kejadian penyelamatan.

Jasad korban yang diketahui bernama Samsuri (42) asal Tegal, Jawa Tengah, ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Rabu (10/1/2024). Pencarian akhirnya berhasil setelah korban ditemukan tewas di kedalaman 4 meter.

“Melalui proses penyelaman pada kedalaman empat meter di bawah permukaan air, korban akhirnya berhasil kami temukan dalam kondisi meninggal dunia,” ujar Kepala Badan SAR Nasional Jakarta, Fazzli, di Penjaringan, Jakarta Utara, seperti yang dilansir oleh Antara pada Rabu (10/1/2024).

Korban kecelakaan laut yang merupakan seorang anggota buruh kapal (ABK) telah berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Saat ini, jasad korban akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk proses pemakaman.

Samsuri awalnya dilaporkan tenggelam pada Selasa (9/1) malam. Dia dilaporkan tenggelam saat memasang tenda di atas kapal untuk persiapan berteduh karena cuaca mendung.

Seorang anak buah kapal (ABK) ditemukan tewas tenggelam di perairan Muara Angke, Jakarta Utara. Insiden ini diduga akibat korban tergelincir dan jatuh ke laut tanpa muncul kembali, meninggalkan kekhawatiran bagi rekannya. Para rekan dengan segera mencari bantuan, mereka memanggil petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Kepolisian Sektor Kawasan Sunda Kelapa, serta Basarnas Jakarta.

Pada Selasa (9/1) malam, seorang ABK dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam di perairan Muara Angke Jakarta Utara. Kejadian tersebut mengejutkan warga setempat dan memicu upaya pencarian tim SAR.

Tim SAR segera bergerak untuk melakukan pencarian korban di sekitar lokasi kejadian. Mereka melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu karet dan menyisir area sejauh radius 1 kilometer.

READ  Kebijakan Pangan dan Pertanian Jokowi: Sukses Meningkatkan Kesejahteraan Petani!

Tim SAR juga telah melakukan upaya pencarian melalui proses penyelaman hingga jarak 10 meter di sekitar lokasi kejadian. Jasad korban sendiri berhasil ditemukan pada siang tadi.

Seorang anggota awak kapal (ABK) dikabarkan meninggal dunia setelah tenggelam di perairan Muara Angke, Jakarta Utara. Kejadian tragis itu terjadi saat kapal yang ia tumpangi sedang melaut untuk mencari ikan.

Melansir dari sumber terpercaya, kecelakaan ini terjadi pada hari Senin sekitar pukul 14.00 WIB. ABK yang sudah diketahui bernama Faisal (25 tahun) itu dilaporkan hilang saat sedang melakukan aktivitas di atas kapal.

Pencarian pun segera dilakukan oleh tim penyelamat gabungan dari Basarnas, TNI AL, dan unsur terkait lainnya. Namun sayangnya, setelah beberapa jam pencarian, jasad Faisal berhasil ditemukan di sekitar lokasi kejadian.

Nama Faisal merupakan salah satu anggota ABK yang berpengalaman dengan skill yang mumpuni di bidangnya. Keluarga dan rekan-rekannya sangat terpukul dengan peristiwa ini.

Melihat kejadian ini, Kapten Kapal Aziz mengaku sangat menyesal atas kejadian yang menimpa salah satu anak buahnya. Pihaknya berjanji akan memberikan pertanggungjawaban dan melakukan evaluasi internal terhadap tindakan pengamanan yang dilakukan di atas kapal.

Peristiwa ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan di laut, terlebih untuk para pekerja di sektor perikanan. Penyelenggaraan pelatihan dan pengawasan yang lebih ketat diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa depan.

Saat ini jenazah Faisal telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan menghadapi cobaan ini.

Kesimpulan

Pada Rabu, 10 Januari 2024, seorang anak buah kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Maju Makmur ditemukan meninggal dunia di perairan Muara Angke, Jakarta Utara. Jasad korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa setelah dilakukan proses penyelaman. Kejadian ini menambah masalah keselamatan yang mungkin dihadapi oleh para ABK di sektor perikanan, sehingga diperlukan tindakan pengamanan dan pelatihan yang lebih ketat untuk mencegah kecelakaan serupa di masa depan.

READ  Polri Rilis Operasi Keselamatan dan Targetkan 11 Pelanggaran