Hasto Ungkap Hubungan Akrab Jokowi dan PDIP Setelah Maruarar Sirait Pamit

indotim.net (Rabu, 17 Januari 2024) – Politikus senior Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara telah mengumumkan kepergiannya dari PDIP, dan menyebut bahwa dia akan mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, memberikan komentarnya mengenai hubungan antara Jokowi dan partainya.

Mulanya, awak media menanyakan tanggapan Hasto mengenai kabar keluarnya Ara dari PDIP. Hasto mengatakan menghormati keputusan Ara.

“Pengunduran diri Pak Ara tidak mencantumkan alasan, hanya mengikuti langkah Pak Jokowi. Kami menghormati hal itu,” kata Hasto kepada wartawan setelah konferensi pers di pusat media TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024).

Menurut Hasto, Maruarar Sirait mundur karena dia tidak lagi menjadi anggota DPR RI. “Jika kita lihat, Pak Maruarar Sirait sudah tidak menjadi anggota DPR RI selama lima tahun. Jadi, ketika satu pergi, seribu akan kembali,” ucap Hasto.

Dalam merespons pertanyaan mengenai hubungan antara Jokowi dan PDIP, serta apakah Jokowi masih menjadi bagian dari PDIP, Hasto meminta awak media untuk langsung mengajukan pertanyaan tersebut kepada Jokowi. “Tanyakanlah kepada Pak Jokowi,” kata Hasto singkat.

Seperti diketahui, Maruarar atau Ara mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) setelah mengunjungi markas PDIP dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP miliknya.

“Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk tetap loyal kepada PDI Perjuangan, namun izinkanlah saya untuk pamit dengan segala keterbatasan yang ada. Semoga PDI Perjuangan dapat memiliki kader yang lebih baik, lebih setia, lebih profesional, dan lebih berkualitas daripada saya. Saya mohon pamit, merdeka,” ucap Ara di Kantor DPP PDIP, Jl. Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (15/1).

READ  Andi Arief Bantah Desakan 2009: Hasto Sceptis kepada Survei

Ternyata Maruarar Sirait telah memutuskan untuk pamit dari PDIP karena mengikuti langkah-langkah politik Presiden Jokowi. Menurutnya, keputusannya ini didasarkan pada kenyamanan dan hati nuraninya yang merasa sejalan dengan Jokowi. Maruarar juga menilai bahwa kepuasan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi.

Saat ditanya mengenai hubungan antara Jokowi dan PDIP setelah Maruarar Sirait mengundurkan diri, Hasto Kristiyanto memberikan tanggapannya. “Saya percaya dan saya merasa cocok dengan pikiran dan nurani saya. Bapak Jokowi telah banyak menunjukkan kepeduliannya terhadap rakyat Indonesia, termasuk kami di PDIP. Sebagaimana yang saya catat, tingkat kepuasan publik terhadap Bapak Jokowi sangat tinggi. Sebagai seorang warga Indonesia, saya memilih untuk mendukung dan mengikuti kepemimpinan Bapak Jokowi,” kata Hasto.

Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, mengungkapkan bahwa hubungan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tetap kuat meskipun Maruarar Sirait, salah satu tokoh PDIP, memilih untuk pamit dari partai tersebut.

Pratikno menyatakan bahwa pemilihan Maruarar Sirait untuk tidak lagi menjadi kader PDIP adalah hak pribadinya dan tidak mengubah hubungan baik antara Jokowi dan PDIP.

“Hubungan antara PDIP dan Pak Jokowi sangat baik dan tetap kuat. Keputusan Pak Maruarar untuk pamit merupakan hak dia sebagai individu, dan tidak merubah hubungan baik yang terjalin saat ini,” kata Pratikno.

Lebih lanjut, Pratikno menjelaskan bahwa Jokowi memiliki hubungan yang baik dengan semua partai politik yang mendukung pemerintahannya. Ia menegaskan bahwa Jokowi adalah presiden yang mampu menjaga kolaborasi yang baik dengan berbagai partai politik untuk mencapai tujuan bersama.

“Pak Jokowi memiliki hubungan yang baik dan saling menghormati dengan seluruh partai politik pendukung. Kepergian satu atau dua kader tidak akan mengubah komitmen pemerintah dalam menjalin kerjasama dengan partai politik,” tambah Pratikno.

READ  Ganjar Ungkap Cerita Seru Kudatuli 1996 dan Kejutan PDIP di Pilpres 2014

Artikel ini muncul setelah Maruarar Sirait mengumumkan keputusannya untuk pamit dari PDIP dan berpindah ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Maruarar telah menjadi anggota PDIP selama puluhan tahun dan dikenal sebagai salah satu pendiri partai tersebut.

Maruarar mengungkapkan bahwa kepindahannya ke Gerindra didasarkan pada pertimbangan politik dan perbedaan pandangan yang timbul di internal PDIP. Meskipun demikian, Maruarar menegaskan bahwa dirinya tetap mendukung pemerintahan Jokowi dan tidak ingin memecah belah kekuatan politik di Indonesia.

Kesimpulan

Politikus senior Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara telah mengumumkan kepergiannya dari PDIP dan mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Meskipun Maruarar Sirait telah mengundurkan diri dari PDIP, hubungan antara Jokowi dan PDIP tetap kuat. Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP, menyatakan bahwa partainya menghormati keputusan Maruarar dan mempercayai Jokowi sebagai pemimpin yang peduli terhadap rakyat Indonesia. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, juga menegaskan bahwa hubungan antara Jokowi dan PDIP masih baik meskipun keputusan Maruarar untuk berpindah ke Partai Gerindra. Jokowi memiliki hubungan yang baik dengan semua partai politik yang mendukung pemerintahannya dan mampu menjaga kolaborasi yang baik dalam mencapai tujuan bersama. Maruarar Sirait sendiri tetap mendukung pemerintahan Jokowi dan tidak ingin memecah belah kekuatan politik di Indonesia.