Prestasi dan Kesuksesan Marcus Gideon yang Tetap Bersinar

indotim.net (Minggu, 10 Maret 2024) – Marcus Fernaldi Gideon mengungkapkan rasa puasnya atas segala pencapaian yang telah dicapainya selama berkarier sebagai pebulutangkis nasional. Meskipun hingga saat ini belum berhasil meraih gelar juara dunia maupun Olimpiade, Marcus tidak merasa menyesal.

Pada hari Sabtu (9/3) kemarin, Marcus resmi mengumumkan keputusannya untuk pensiun sebagai pebulutangkis profesional setelah absen dari pertandingan internasional selama hampir tiga bulan pada tahun 2024. Peristiwa terakhir Marcus bermain di turnamen BWF terjadi di Syed Modi India International 2023 dan Guwahati Masters pada bulan Desember 2023.

Pada suatu kesempatan, Marcus berpasangan dengan Muhammad Rayhan Nur Fadillah dalam event ganda. Mereka berhasil mencapai babak pertama dan perempatfinal pada dua event tersebut.

Padahal pada musim-musim sebelumnya, ia merupakan raja turnamen super series bersama rekannya, Kevin Sanjaya Sukamuljo. Keduanya bahkan punya julukan Minions; walaupun memiliki ukuran tubuh kecil tapi bisa melibas pemain-pemain berukuran besar dan top dunia.

Sepanjang kariernya, Marcus Gideon selalu memberikan penampilan cemerlang di lapangan bulu tangkis. Meskipun belum meraih gelar juara dunia atau Olimpiade, ia tetap merasa puas dengan pencapaian yang telah diraih.

Hasil-hasil tersebut juga membuat mereka berhasil menduduki peringkat satu dunia di nomor ganda putra selama lima tahun, dari Maret 2017 hingga Mei 2023. Meskipun berhasil menjadi pemain nomor satu di dunia, Marcus dan Kevin belum pernah meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. Mereka terus berjuang tanpa henti, namun belum pernah memenangkan event-event besar tersebut.

Marcus/Kevin main di Olimpiade pada 2020. Saat itu mereka cuma capai perempatfinal. Sedangkan di Kejuaraan Dunia, mereka mencapai delapan besar pada 2017 dan 2018, kemudian tahun berikutnya kalah babak 32 besar.

READ  Anies Awali Kampanye Akbar di Tangerang, Disambut Antusias Warga

Pada tahun 2020, Kejuaraan Dunia tidak dapat dilaksanakan karena dampak pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Hal ini membuat Indonesia memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut pada tahun 2021 karena situasi pandemi kembali memburuk.

Namun, tidak lama setelahnya, Kevin/Marcus kembali beraksi pada tahun berikutnya. Meskipun begitu, mereka hanya berhasil mencapai babak 16 besar tanpa meraih gelar juara.

“Dulu sih mimpinya cuma ingin nomor satu dunia. Saya sudah sangat puas dan enggak ada menyesal juga,” kata Marcus Gideon kepada pewarta saat ditemui di Indihome Gideon Badminton Academy, Bogor, pada Minggu (10/3/2024).

“Saya juga sudah sangat bahagia dengan pencapaian saya sampai saat ini dan tidak ada rasa menyesal, tidak terobsesi untuk menjadi juara Olimpiade, juara dunia. Saya merasa sangat bersyukur dengan posisi saya saat ini,” ungkap Marcus Gideon.

“Wah kalau pencapaian juga saya sangat puas ya. Mungkin kalau diulang dari kecil lagi dan enggak tahu masa depan kayak bagaimana, saya tak akan begini kali. Sudah gagal di tengah jalan. Sudah keluar dari Pelatnas, jalannya kemana-mana, lalu masuk Pelatnas lagi. Ya ada berkat rezeki juga sih,” ucap Marcus.

“Kalau dibandingkan dengan yang lain mungkin banyak yang lebih bagus dari saya, lebih top, lebih komplet, tapi saya pribadi sangat puas lah dengan apa yang saya dapat di badminton ini, makanya saya sudah decided untuk pensiun,” dia menandaskan.

Rencana Marcus Gideon usai pensiun

Setelah mengumumkan pensiunnya, Marcus Gideon mengungkapkan bahwa ia tidak merasa menyesal meskipun belum berhasil meraih gelar juara dunia maupun Olimpiade.

Sebagai gantinya, Marcus memilih untuk fokus pada pengembangan akademi bulutangkis yang sedang dibangunnya bersama sang ayah, Kurniahu Gideon.

READ  Penyelenggaraan Drama Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta

“Next mungkin impiannya pasti ingin lihat bulutangkis prestasinya lebih disukai dan memasyarakat dan memabntu anak-anak muda. Kan di sini kita bikin academy. Saya juga senang melihat mereka latihan, ya senang lah ingat zaman dulu, punya mimpi, tekad, yang lain kerjanya main doang, kita pulang sekolah latihan,” Marcus mengungkapkan.

Marcus Gideon, salah satu pebulutangkis Indonesia yang telah mengumumkan pensiun, mengungkapkan bahwa dia tidak menyesal bahwa selama karirnya belum berhasil menjadi juara dunia atau Olimpiade. Meskipun begitu, Marcus tetap bersemangat melihat masa depan bulutangkis Indonesia dan berkontribusi pada pembinaan generasi muda.

“Ya maksudnya positif juga, enggak aneh-aneh, biar anak-anak juga punya tujuan juga dan punya keahlian ya. Semoga PBSI dan Indonesia bisa membantu. Apalagi olahraga ini juga sangat populer ya, anak-anak banyak yang bermimpi menjadi pemain dunia, badminton for living bukan for fun.”

“Ya, semoga bisa membantu mengembangkan daerah-daerah, kan bisa membantu di Papua, Kalimantan. Saya sih senang supaya bulutangkis lebih merata saja,” tuturnya.

Kesimpulan

Marcus Fernaldi Gideon, pebulutangkis Indonesia yang telah memutuskan untuk pensiun dari karir profesionalnya, menyatakan bahwa dia merasa sangat puas meskipun belum berhasil meraih gelar juara dunia atau Olimpiade. Meskipun demikian, Marcus tetap bersemangat untuk fokus pada pengembangan akademi bulutangkis bersama sang ayah, Kurniahu Gideon, dengan harapan dapat memberikan kontribusi dalam pembinaan generasi muda dan pengembangan olahraga bulutangkis di Indonesia.