Apa Cairan pada Bunga yang Diserap Lebah? Temukan Prosesnya Menjadi Madu!

indotim.net (Selasa, 14 November 2023) – Cairan pada bunga yang diserap lebah disebut nektar.

Nektar memiliki tiga arti menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu minuman para dewa (Yunani dan Romawi), minuman yang memberikan kenikmatan, dan cairan manis yang terdapat pada bunga yang biasa diserap oleh lebah dan menjadi bahan utama pembuatan madu.

Berdasarkan buku “100 Fakta Unik Tumbuhan” karya Ayesha Sophie Sayyida, nektar juga dapat dijelaskan sebagai cairan manis yang keluar dari bunga.

Nektar mengandung gula, protein, garam, dan mineral yang dibutuhkan oleh hewan. Cairan ini memiliki variasi warna, mulai dari kuning, kecoklatan, merah, hingga hijau.

Selama ini, diketahui bahwa lebah sangat senang dengan nektar dan dapat mengolahnya menjadi madu. Namun, burung kolibri juga merupakan hewan yang sangat menyukai nektar.

Secara dasar, nektar dihasilkan oleh bunga melalui proses penyerbukan. Bunga menggunakan nektar untuk menarik serangga dan membantu dalam proses penyerbukannya.

Dilansir oleh Universitas Bung Hatta, nektar terdapat di bagian petal, sepal, stamen, dan stigma bunga. Setiap bunga memiliki konsentrasi nektar yang berbeda-beda.

Ada dua jenis nektar. Jenis pertama bernama nektar floral atau nektar yang dihasilkan dari dalam atau dekat bunga tanaman. Jenis kedua bernama nektar ekstra floral, atau nektar yang dihasilkan bagian tanaman lain selain bunga.

Pada umumnya, semua tanaman berbunga menghasilkan nektar, terlebih yang melakukan proses penyerbukan. Contohnya seperti tanaman akasia, sengon, ketapang, sonokeling, asam jawa, mangga, mancang, langsat, belimbing, rambutan, jambu air, kacang gude, petai, cabai, nenas, ubi jalar, labu siam, bawang merah, dan kumis kucing.

Perubahan Nektar Menjadi Madu

Seperti yang disebutkan sebelumnya, nektar adalah bahan utama madu. Lalu, bagaimana perubahan tersebut bisa terjadi?

READ  Tips Menanam Kangkung darat dan Cara Merawatnya

Mengutip buku Lebah Madu (ed. Revisi) oleh B. Sarwono, nektar awalnya dikumpulkan lebah pekerja dari bunga dengan cara menghisapnya memakai mulut dan esofagus, lalu masuk ke perut di dalam abdomen.

Sebagian air nektar akan diserap sel-sel dinding perut lebah dan dibuang ke luar melewati pipa malfigi dan poros usus. Bersama air yang dibuang ini terdapat beberapa garam mineral dan sebagian zat aromatik pada nektar yang akan memberikan aroma khusus pada madu.

Ternyata, tidak hanya satu lebah saja yang mampu mengubah nektar menjadi madu. Nektar yang berhasil dikumpulkan akan diberikan kepada lebah lain agar dicampur dengan air liur dan dihilangkan airnya. Setelah mengunyahnya selama 20 menit di sarangnya, bahan tersebut akan berubah menjadi madu.

Madu yang telah matang akan disimpan dalam sel-sel sarang satu tetes demi satu tetes.

Untuk menghasilkan 1 kg madu, lebah harus mengumpulkan 120.000-150.000 tetes nektar atau sekitar 3-4 kg nektar dengan menempuh perjalanan sejauh 360.000-450.000 km. Wow, sungguh jauh sekali, ya, teman-teman! Samudra Bunga yang Penuh Misteri, Bikin Ilmuwan Bingung!

Cairan pada bunga yang diserap oleh lebah ini sangat bermanfaat bagi banyak makhluk, mulai dari lebah hingga manusia. Lebah memperoleh makanan dari nektar, sementara manusia mendapatkan manfaat dari nektar setelah melalui proses menjadi madu yang dilakukan oleh lebah.

Nektar juga memiliki manfaat bagi tumbuhan itu sendiri, karena berfungsi sebagai mekanisme pertahanan. Dengan nektar, tumbuhan dapat berkembang biak karena mampu menarik hewan-hewan yang membantu dalam mempertahankan keberlangsungannya.

Setelah mengetahui cara lebah mengumpulkan nectar dari bunga dan mengubahnya menjadi madu, perlu juga dipahami mengenai cairan apa yang sebenarnya diserap oleh lebah dari bunga tersebut. Yuk, simak penjelasannya!

READ  Keindahan dan Perbedaan Edelweis Rawa yang 'Dirusak' di Ranca Upas dengan Edelweis Gunung yang Menakjubkan

Cairan yang diserap oleh lebah dari bunga disebut dengan nectar. Nectar adalah cairan manis yang dihasilkan oleh kelenjar nektar pada bunga. Cairan ini berfungsi sebagai cara bunga untuk menarik perhatian lebah dan serangga lainnya sebagai polinator. Nectar kaya akan gula, seperti sairan yang nikmat dan menarik bagi lebah.

Proses penyerapan nectar oleh lebah dimulai ketika lebah menghisap cairan tersebut menggunakan probosisnya, yang mirip dengan belalai. Kemudian lebah menyimpan sementara nectar tersebut di dalam perutnya untuk dibawa kembali ke sarang.

Di dalam perut lebah, terdapat enzim-enzim penting yang akan berperan dalam proses pengubahan nectar menjadi madu. Di dalam perut lebah, karbohidrat kompleks yang terdapat di dalam nectar akan dipecah menjadi karbohidrat sederhana yang lebih mudah dicerna oleh lebah.

Lebah juga akan melakukan proses penguapan air dari nectar yang disimpan di dalam perutnya. Air akan dikurangi sehingga tinggal kandungan gula yang lebih tinggi. Selama proses ini, lebah juga akan mengaduk-aduk cairan nectar tersebut dengan menggunakan enzim yang ada di dalam perutnya.

Setelah nectar mengalami perubahan di dalam perut lebah selama satu hingga dua hari, lebah akan mengeluarkan nectar yang telah berubah menjadi madu melalui mulutnya. Madu akan disimpan dalam sel-sel sarang lebah untuk dikonsumsi oleh lebah dan juga digunakan sebagai makanan untuk lebah muda yang baru menetas.

Jadi, proses pengubahan nectar menjadi madu melibatkan beberapa tahapan seperti penyerapan nectar oleh lebah, pemecahan karbohidrat kompleks menjadi karbohidrat sederhana, penguapan air, dan pencampuran dengan enzim-enzim di dalam perut lebah.

Itulah penjelasan mengenai cairan pada bunga yang diserap lebah dan prosesnya menjadi madu. Dengan memahami proses ini, kita dapat lebih menghargai dan menyadari betapa luar biasanya peran lebah dalam menghasilkan madu yang lezat dan bermanfaat bagi manusia.

READ  7 Tanaman yang Berbahaya, Salah Satunya Terdapat di Indonesia